PTPN IV Regional 4 Jambi Tumpangsarikan Padi Gogo di Lahan PSR untuk Dukung Swasembada Pangan 2029

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

JAMBI – Mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada pangan nasional pada 2029, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 Jambi memulai langkah strategis dengan melakukan penanaman Padi Gogo secara tumpang sari di lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Panca Bhakti, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Langkah ini diawali dalam acara simbolis yang dihadiri oleh Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto, dan Gubernur Jambi Al Haris, Selasa (31/12/2024). Penanaman perdana dilakukan di lahan PSR yang dikelola Koperasi Produsen Bakti Nusantara Lima Enam, dengan dukungan teknis dari Dinas Perkebunan Jambi dan manajemen PTPN IV.

Menurut SEVP Operation PTPN IV Regional 4, Achmedi Akbar, penanaman padi Gogo ini menjadi upaya awal dari pengembangan tumpang sari di seluruh lahan PSR yang dikelola PTPN IV. “Ini langkah awal kami untuk mendukung swasembada pangan. Nantinya, seluruh lahan PSR akan ditanami Padi Gogo sebagai tanaman sela,” ungkapnya.

Dirjen Perkebunan RI, Heru Tri Widarto, menyebutkan bahwa target penanaman padi Gogo di Provinsi Jambi mencapai 78 ribu hektar pada 2025. Di Kabupaten Muaro Jambi sendiri, terdapat 6.290 hektar lahan PSR yang siap ditanami padi Gogo. “Kami optimis target ini bisa tercapai dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, PTPN, dan para pekebun,” ujar Heru.

Strategi tumpang sari ini dirancang untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan perkebunan kelapa sawit tanpa mengorbankan produktivitas sawit sebagai komoditas unggulan. Heru menjelaskan bahwa pola tanam ini memungkinkan para pekebun memanfaatkan lahan yang belum sepenuhnya produktif selama masa peremajaan kelapa sawit.

Dengan luas nasional PSR yang mencapai 32.673 hektar, dan target pengembangan padi lahan kering secara nasional seluas 890 ribu hektar, program ini diproyeksikan dapat menghasilkan 640 ribu ton beras dengan produktivitas rata-rata 2 ton per hektar.

“Provinsi Jambi adalah provinsi keempat yang memulai program ini. Dengan memanfaatkan waktu dan ruang yang tersedia, tumpang sari ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan tetapi juga menjaga keberlanjutan kebun kelapa sawit,” tambah Heru.

Gubernur Jambi, Al Haris, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan bahwa sinergi antara sawit dan pangan dapat menjadi model keberlanjutan bagi sektor pertanian dan perkebunan di Jambi. “Kami mendukung penuh upaya ini dan berharap Jambi bisa menjadi provinsi percontohan dalam pengembangan swasembada pangan tingkat nasional,” ujar Al Haris.

Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya nasional untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, seiring dengan percepatan pembangunan sektor perkebunan rakyat. Dengan integrasi sawit dan pangan, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus mendukung pencapaian target Indonesia Emas 2045.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network