Bangko - Kisruh terkait dugaan perselingkuhan dua guru di Kabupaten Merangin kembali menjadi sorotan publik. Meski Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Merangin menyatakan telah memindahkan kedua guru ke lokasi tugas baru, kabar batalnya pemindahan sebelumnya sempat memicu keresahan masyarakat.
Menurut informasi dari Plt Kabid PTK Disdikbud Merangin, Rafdi, surat keputusan (SK) pemindahan guru pria berstatus PNS telah dikeluarkan pada Selasa (17/12/2024). Guru tersebut kini bertugas di Desa Lantak Seribu, Kecamatan Pamenang.
Sementara itu, guru wanita yang berstatus PPPK baru menerima SK pemindahan pada Senin (30/12/2024) karena adanya keterlambatan akibat libur. “Hari ini SK dikeluarkan, karena kemarin libur,” ujar Rafdi.
Meski pemindahan telah dilakukan, masyarakat menilai langkah tersebut tidak cukup. Mayoritas warga berharap agar oknum guru yang diduga berselingkuh diberikan sanksi yang lebih berat, seperti pemecatan.
“Kami ingin ada ketegasan, bukan hanya dipindahkan. Mereka harusnya diberhentikan karena sudah mencoreng profesi guru,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa pemindahan guru pria batal dilakukan, memicu spekulasi adanya intervensi atau tekanan terhadap Disdikbud Merangin. Namun, Rafdi membantah isu tersebut.
“Tidak benar kalau pemindahan dibatalkan. Surat sudah keluar dan yang bersangkutan sudah bertugas di tempat baru,” tegas Rafdi.
Kasus ini mencuat setelah dugaan perselingkuhan antara guru pria berstatus PNS dan guru wanita berstatus PPPK menjadi konsumsi publik. Hal ini memicu kekecewaan luas, mengingat profesi guru diharapkan menjadi teladan moral bagi masyarakat.
Plt Kepala Disdikbud Merangin, Hernizor, sebelumnya menyatakan bahwa pemindahan dilakukan untuk menjaga situasi kondusif dan memberikan efek jera kepada kedua guru tersebut.
Meski pemindahan telah dilakukan, publik tetap menanti langkah lebih tegas dari Disdikbud Merangin untuk memastikan kasus serupa tidak terulang. Penegakan aturan dan pengawasan internal terhadap etika profesi guru dinilai penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan di Merangin.(*)
Sumber : Dinamika Jambi
Add new comment