Jambi – Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, memimpin langsung Rapat Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Kota Jambi Tahun 2024 di Aula PKK Kota Jambi pada Kamis (28/11/2024). Kegiatan ini menjadi momen penting dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kota Jambi.
Hadir dalam rapat tersebut Plt Kepala DPPKB Kota Jambi Mulyadi Yatub, Ketua TP-PKK Kota Jambi Sri Hartati Ridwan, Tim Pakar Stunting yang diketuai Dr. dr. Herlambang, Sp.OG, serta perwakilan perangkat daerah, rumah sakit, puskesmas, dan koordinator PKB tingkat kecamatan.
Dalam sambutannya, Sri Purwaningsih menekankan pentingnya penanggulangan stunting sebagai prioritas nasional.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar bagi generasi penerus. Pemerintah Kota Jambi berkomitmen untuk terus melakukan intervensi spesifik dan sensitif yang terintegrasi secara holistik dan berkualitas,” ujarnya.
Sri juga menyebutkan, penurunan prevalensi stunting di Kota Jambi telah menjadi prioritas dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pemerintah Kota telah menetapkan target prevalensi stunting sebesar 12 persen pada 2024 dan optimistis target tersebut dapat tercapai.
“Kami optimis dengan kerja sama semua pihak, angka 12 persen ini bukan hanya tercapai, tetapi bisa lebih rendah. Mari kita bersama-sama wujudkan Kota Jambi bebas stunting,” lanjut Sri.
Sri juga memaparkan keberhasilan Pemerintah Kota Jambi dalam menurunkan angka prevalensi stunting:
- 2022: Prevalensi stunting sebesar 14 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
- 2023: Angka prevalensi turun menjadi 13,5 persen, melampaui target nasional sebesar 14 persen.
Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat yang memberikan Dana Insentif Fiskal (DIF) kepada Pemerintah Kota Jambi untuk memperkuat intervensi penurunan stunting.
Sri menegaskan, evaluasi ini bertujuan untuk memastikan program penanggulangan stunting berjalan efektif dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan kebijakan, seperti:
- Penguatan sumber daya manusia dan infrastruktur.
- Peningkatan koordinasi lintas sektor.
- Pemantauan yang lebih terstruktur.
- Edukasi dan penyuluhan yang lebih masif kepada masyarakat.
“Evaluasi ini memberi kita gambaran jelas tentang tantangan yang dihadapi, sekaligus peluang untuk perbaikan ke depan,” ucapnya.
Plt Kepala DPPKB Kota Jambi, Mulyadi Yatub, menambahkan bahwa evaluasi ini merupakan fase akhir dari kegiatan audit kasus stunting yang telah dilakukan dalam dua tahap sebelumnya, dengan sasaran utama ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun (baduta).
“Kami berharap evaluasi ini dapat memberikan langkah strategis untuk mempercepat penurunan stunting melalui kolaborasi lintas sektor,” kata Mulyadi.
Rapat evaluasi ini menjadi momentum penting untuk menyelaraskan langkah seluruh pemangku kepentingan dalam menurunkan angka stunting di Kota Jambi. “Mari kita bahu-membahu demi masa depan generasi penerus yang lebih sehat, kuat, dan berkualitas,” tutup Sri Purwaningsih.(*)
Add new comment