TEBO - Puluhan gajah kembali menyerbu kebun warga di Desa Lubuk Mandrasah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, merusak tanaman kelapa sawit milik warga pada Rabu (23/10) sore. Rasid, seorang warga setempat, menyatakan bahwa kawanan gajah mulai memasuki lahan mereka sejak tiga tahun terakhir, namun hingga saat ini belum ada upaya konkret dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi untuk menangani masalah ini.
Rasid bersama warga lainnya telah berusaha mengusir gajah-gajah yang berkeliaran menggunakan cara tradisional seperti menyalakan pritus dan bahan peledak ringan untuk mencegah hewan tersebut mendekat ke permukiman. “Sudah tiga tahun terakhir ini, sejak 2022, kami hadapi hal ini. Setiap kali kami laporkan, pihak BKSDA hanya memberi sosialisasi dan mengingatkan bahwa jalur ini adalah rute migrasi alami gajah,” ujar Rasid.
Menurut warga, mereka berharap agar BKSDA Jambi melakukan tindakan lebih lanjut seperti mengevakuasi kawanan gajah ke lokasi yang lebih aman guna menghindari konflik berulang antara gajah dan warga. Dampak dari kehadiran gajah ini mulai dirasakan secara signifikan karena kebun kelapa sawit yang menjadi sumber penghidupan mereka mengalami kerusakan.
Kapolsek Tengah Ilir, AKP Dedi Tanto Manurung, saat dikonfirmasi Jumat (25/10), menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kejadian ini. Namun, ia mengakui bahwa beberapa kawasan di sekitar Lubuk Mandrasah Ulu memang termasuk dalam jalur migrasi alami gajah liar, yang kerap dilewati pada waktu-waktu tertentu setiap tahunnya.
Warga berharap agar pemerintah daerah dan BKSDA bisa berkolaborasi untuk menghadirkan solusi jangka panjang, seperti pemetaan rute migrasi dan pembangunan pembatas wilayah guna meminimalkan dampak negatif pada kebun-kebun warga.(*)
Add new comment