Debit Sungai Batang Merao Meningkat Pasca Hujan Lebat di Kerinci, Masyarakat Dihimbau Waspada

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
Ilustrasi Jambi Satu

Kerinci – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kerinci sejak Sabtu (5/10/2024) sore hingga malam hari telah menyebabkan kenaikan debit air di Sungai Batang Merao. Meskipun kenaikan ini belum mengarah pada ancaman banjir, warga di sekitar sungai mulai waspada.

Salah seorang warga Depati Tujuh menyatakan bahwa hujan lebat yang berlangsung selama berjam-jam telah membuat debit air sungai naik. “Air Sungai Batang Merao memang naik, tapi belum terlalu tinggi. Meski begitu, kami tetap waspada,” ujarnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa air sungai mulai mendekati batas tebing setelah hujan deras yang terjadi sepanjang sore hingga malam hari.

Kepala BPBD Kerinci, Dwi Andrizal, turut menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor seiring dengan peralihan musim dari kemarau ke penghujan. “Perubahan cuaca ini menuntut kesiapsiagaan lebih, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana seperti Kerinci,” jelasnya.

Kerinci adalah wilayah yang kerap menghadapi ancaman banjir, terutama ketika intensitas curah hujan tinggi. Oleh karena itu, berbagai upaya mitigasi banjir harus segera diimplementasikan untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam ini. Berikut adalah beberapa langkah mitigasi yang bisa diterapkan:

  1. Peningkatan Sistem Drainase Sistem drainase yang buruk sering kali menjadi penyebab utama banjir lokal. Masyarakat dan pemerintah perlu memastikan saluran air, selokan, dan parit selalu bersih dari sampah dan endapan.
  2. Pembangunan Tanggul dan Dinding Penahan Banjir Tanggul dan dinding penahan banjir di sekitar daerah rawan dapat membantu mencegah air meluap ke permukiman warga.
  3. Penghijauan Daerah Tangkapan Air Penanaman pohon di kawasan tangkapan air sangat penting untuk mengurangi kecepatan aliran air hujan ke dataran rendah.
  4. Tata Ruang dan Zonasi yang Tepat Pembangunan di daerah dataran rendah harus sesuai dengan aturan tata ruang yang menghindari potensi kerusakan ekosistem yang bisa memicu banjir.
  5. Pemanfaatan Teknologi Peringatan Dini Teknologi seperti sistem peringatan dini banjir akan sangat membantu masyarakat untuk segera melakukan evakuasi sebelum banjir benar-benar terjadi.
  6. Pembuatan Sumur Resapan dan Biopori Sumur resapan dan lubang biopori berperan penting dalam mengurangi genangan air dengan menyerap air hujan ke dalam tanah.
  7. Edukasi dan Kesiapsiagaan Masyarakat Edukasi tentang cara menghadapi banjir serta pelatihan kesiapsiagaan bencana sangat penting untuk memastikan masyarakat siap menghadapi ancaman banjir.

BPBD dan Dinas terkait di Kabupaten Kerinci diharapkan dapat segera melakukan tindakan pencegahan untuk menghadapi potensi bencana banjir di masa mendatang, khususnya dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

Warga diharapkan tetap waspada dan selalu mengikuti perkembangan cuaca serta informasi dari pihak berwenang untuk menghindari potensi kerugian akibat bencana.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network