Bayang Emas di Batang Bungo

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

Matahari baru saja terbit di ufuk timur, menyorotkan cahaya keemasan yang memantul di permukaan Sungai Batang Bungo. Namun, di balik keindahan alam itu, tersembunyi kegelisahan yang menghantui penduduk Kecamatan Bathin III Ulu. Suara mesin excavator terdengar menggeram di kejauhan, mengoyak kesunyian hutan dan sungai.

Di sebuah pondok sederhana, Amir--nama samaran--, duduk termenung. Pria berusia 39 tahun asal Durian Klinik, Desa Ladang Panjang, itu telah beberapa bulan bekerja di tambang emas ilegal di kawasan Trans Sungai Telang. Ia sadar apa yang dilakukannya salah, tapi kebutuhan ekonomi memaksanya bertahan.

"Pak Amir, hari ini kita mulai lebih awal. Ada kabar TNI dan Polri akan razia," ujar Jaka--nama samaran--, salah satu pekerja tambang lain.

Amir menghela napas berat. "Aku merasa tidak enak, Jaka. Alam sudah terlalu kita rusak."

Jaka tertawa kecil. "Kalau bukan kita, orang lain yang akan ambil emas itu. Lebih baik kita yang dapat manfaatnya."

Langkah Tegas Aparat

Sementara itu, di Markas Polres Bungo, Kapolres AKBP Natalena Eko Cahyono berdiri tegap di hadapan pasukannya. Di sampingnya, Dandim 0416 Bute, Letkol Inf Arief Widyanto, memberikan arahan terakhir sebelum operasi penertiban dimulai.

"Ini upaya penyelamatan lingkungan kita," tegas Kapolres Natalena. "Aktivitas PETI dengan alat berat telah merusak ekosistem Sungai Batang Bungo. Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi."

Dandim Arief menambahkan, "Ingat, kita bertindak tegas tapi tetap humanis. Prioritaskan keselamatan masyarakat dan anggota kita."

Pasukan gabungan TNI-Polri kemudian bergerak menyusuri jalan terjal menuju Trans Sungai Telang, berharap dapat menghentikan aktivitas tambang ilegal yang kian merajalela.

Ketika pasukan tiba di lokasi, mereka menemukan satu unit excavator PC 200 Merk Liugong berwarna kuning. Namun, para pekerja telah melarikan diri, kecuali satu orang—Amir.

"Angkat tangan! Jangan bergerak!" teriak salah satu anggota polisi.

Amir mengangkat tangan dengan tenang. "Saya tidak akan melawan, Pak."

Kapolres Natalena mendekati Amir. "Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Saya hanya mencari nafkah," jawab Amir dengan suara bergetar. "Saya tahu ini salah, tapi saya tidak punya pilihan lain."

Melihat raut wajah Amir yang penuh penyesalan, Dandim Arief bertanya, "Apa kamu tahu dampak dari perbuatanmu terhadap lingkungan?"

Amir menunduk. "Saya tahu, Pak. Sungai menjadi tercemar, ikan-ikan mati. Tapi tanpa pekerjaan ini, keluarga saya tidak makan."

Percakapan itu membuat Kapolres Natalena terdiam sejenak. Ia menyadari bahwa masalah ini tidak hanya tentang penegakan hukum, tapi juga persoalan sosial ekonomi masyarakat.

"Kita harus mencari solusi yang lebih komprehensif," bisik Natalena kepada Arief.

Dandim Arief mengangguk. "Mungkin kita bisa koordinasikan dengan pemerintah daerah untuk menyediakan alternatif mata pencaharian."

Menjaga Warisan Alam

Sungai Batang Bungo kembali jernih. Suara burung dan gemericik air menjadi musik alam yang menenangkan. Warga Bathin III Ulu kini hidup berdampingan dengan alam, menyadari bahwa kekayaan sesungguhnya adalah warisan lingkungan yang lestari.

Dandim Arief dalam sebuah wawancara menyatakan, "Penertiban ini bukan akhir, tapi awal dari upaya bersama untuk menjaga alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat."

Kapolres Natalena menambahkan, "Kami akan terus mengawasi dan memastikan aktivitas ilegal tidak kembali terjadi. Ini komitmen kami kepada alam dan generasi mendatang."

Perubahan memang tidak mudah, tapi bukan tidak mungkin. Kisah Amir dan warga Bathin III Ulu menjadi bukti bahwa dengan kerjasama dan kepedulian, harmoni antara manusia dan alam dapat tercipta kembali.(*)

Comments

Permalink

Memang illegal tetapi penduduk setempat membutuhkan pekerjaan untuk biaya hidup, mungkin fasilitas dan infrastruktur yg memadai dapat membuka lapangan pekerjaan untuk daerah tsb.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network