Dampak Musim Kemarau Kian Parah, 248 Hektare Sawah di Batanghari Gagal Panen Akibat Kekeringan

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
Ilustrasi Jambi Satu

248 hektare sawah di Batanghari gagal panen akibat kekeringan. Kekeringan parah akibat musim kemarau berdampak signifikan pada sektor pertanian di Kabupaten Batanghari.


Batanghari – Musim kemarau yang melanda Kabupaten Batanghari telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap sektor pertanian. Lahan seluas 248 hektare di wilayah ini mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan yang berkepanjangan. Kondisi ini paling parah terjadi di Kecamatan Mersam, Maro Sebo Ulu, dan Tembesi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Batanghari, Roma Uliana, menjelaskan bahwa total lahan yang terdampak kekeringan di Batanghari mencapai 2.236 hektare hingga akhir Agustus. Dari jumlah tersebut, 998 hektare mengalami kekeringan ringan, 487 hektare kekeringan sedang, dan 503 hektare kekeringan berat. Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah 248 hektare lahan yang sudah dinyatakan gagal panen atau puso.

"Hingga akhir Agustus ini, 2.236 hektare lahan kita mengalami kekeringan. Dengan kategori ringan 998 hektare, 487 hektare kategori sedang, dan 503 hektare kategori berat. Dan 248 hektare lahan mengalami puso," ujar Roma Uliana.

Lahan sawah yang mengalami gagal panen sebagian besar berada pada usia tanam dua bulan, yang seharusnya menjadi periode pertumbuhan yang kritis bagi tanaman padi. Kekeringan yang berkepanjangan membuat tanaman tidak mendapatkan air yang cukup, mengakibatkan tanaman mati sebelum sempat dipanen.

Meskipun pada bulan September ini sudah terjadi hujan beberapa kali, Roma berharap bahwa hujan yang turun cukup untuk mengurangi dampak kekeringan dan mencegah penambahan luas lahan yang mengalami gagal panen. Namun, kekhawatiran tetap ada, mengingat musim kemarau belum sepenuhnya berakhir.

"Kita berharap hujan yang turun bisa membantu mengurangi kekeringan dan mencegah semakin banyak lahan yang mengalami gagal panen," tambah Roma.

Kondisi kekeringan yang parah ini menambah beban petani di Kabupaten Batanghari, yang sudah harus menghadapi tantangan dari perubahan iklim dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera memberikan bantuan dan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini, baik melalui penyediaan irigasi yang lebih baik, maupun bantuan langsung kepada para petani yang terkena dampak.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network