Di pagi yang tenang di Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Matnur, seorang sopir travel yang dikenal baik oleh banyak orang, memulai harinya seperti biasa. Seperti hari-hari sebelumnya, ia menanti panggilan dari pelanggan yang membutuhkan jasanya. Namun, pada Senin, 9 September 2024, panggilan yang diterimanya membawa dia ke arah yang berbeda—dan mungkin, ke arah yang tak pernah bisa ia bayangkan.
Pagi itu, Matnur menerima telepon dari seorang pelanggan tak dikenal. Suara di ujung sana meminta agar tiga orang laki-laki dijemput di Pelabuhan Roro Tungkal dan diantar ke Sumatera Selatan. Permintaan ini bukanlah hal biasa bagi Matnur, yang biasanya hanya melayani perjalanan dalam kota atau di sekitar Provinsi Jambi. Namun, tanpa banyak tanya, ia menerima tawaran itu. Sebuah keputusan yang, tanpa disadari, akan membawa dirinya pada sebuah misteri yang hingga kini belum terpecahkan.
Setelah menjemput ketiga penumpang tersebut, Matnur memulai perjalanan yang panjang menuju Sumatera Selatan. Mobil Fortuner yang ia kemudikan melaju di sepanjang jalan, meninggalkan jejak yang terekam oleh GPS. Namun, semakin lama, komunikasi dengan Matnur mulai menghilang. Keluarga yang mencoba menghubunginya tak berhasil mendapatkan jawaban. Nomor teleponnya tiba-tiba tidak bisa dihubungi, membuat mereka cemas dan penuh tanya.
Siang berganti malam, dan rasa khawatir keluarga Matnur semakin membesar. Berdasarkan informasi dari GPS, mobil yang dikemudikan Matnur terlihat bergerak menuju arah Palembang, namun tanpa adanya kepastian mengenai nasib pengemudinya. Keluarga yang panik segera melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, berharap ada jawaban atas keberadaan Matnur yang seakan menghilang tanpa jejak.
Kasat Reskrim Polres Tanjab Barat, AKP Frans Septiawan Sipayung, membenarkan laporan yang diterima dari keluarga. “Benar, kemarin pihak keluarga membuat laporan ke Polres,” ujar AKP Frans, suaranya tenang namun tegas. Ia juga menambahkan bahwa Tim Buser Polres Tanjab Barat saat ini tengah melakukan pencarian intensif untuk menemukan Matnur dan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.
Keluarga Matnur tidak hanya mengandalkan pihak kepolisian. Mereka juga menghubungi rekan-rekan sesama sopir travel, meminta bantuan jika ada yang melihat atau mengetahui keberadaan Matnur. Harapan mereka adalah agar ada petunjuk kecil yang bisa membantu menemukan Matnur, yang hingga saat ini masih menjadi misteri.
Setiap detik yang berlalu terasa seperti selamanya bagi keluarga yang cemas menunggu kabar. Dalam pikiran mereka, berbagai skenario buruk mulai bermunculan. Mungkinkah ini sebuah kasus pembegalan? Atau ada sesuatu yang lebih gelap yang sedang menunggu untuk terungkap? Tidak ada yang tahu pasti, dan ketidakpastian itu semakin membuat hati mereka gelisah.
Jejak Matnur yang terakhir diketahui menuju Palembang seakan menjadi tanda tanya besar yang belum terjawab. Di tengah hiruk-pikuk pencarian yang dilakukan oleh polisi, keluarga hanya bisa berharap dan berdoa agar Matnur ditemukan dalam keadaan selamat. Setiap panggilan telepon yang masuk, setiap kabar yang diterima, membawa harapan bahwa mungkin, ada titik terang di ujung lorong yang gelap ini.
Namun, hingga saat ini, Matnur masih belum ditemukan. Pencarian terus dilakukan, namun waktu terus berjalan tanpa ada kabar baru. Dalam ketidakpastian yang mencekam, keluarga Matnur hanya bisa bertahan, menggenggam harapan yang semakin hari semakin tipis. Dan di sepanjang jalan panjang yang dilalui oleh mobil Fortuner itu, tersimpan kisah tentang seorang pria yang mungkin hanya ingin melakukan pekerjaannya, tetapi akhirnya terjebak dalam sebuah misteri yang menghilangkan jejaknya di tengah malam.
Pagi di Kuala Tungkal kembali seperti biasa, tetapi di hati keluarga Matnur, ada kekosongan yang tak bisa diisi. Mereka menunggu, berharap ada keajaiban yang akan mengembalikan Matnur ke rumahnya. Namun, hingga saat ini, jejaknya masih lenyap di jalan panjang yang membentang menuju Sumatera Selatan, meninggalkan hanya bayangan dari sebuah pertanyaan: Di manakah Matnur berada?
Add new comment