Kian Meluas, FPI Desak Helen's Play Mart Ditutup Permanen, Minta Semua Tempat Hiburan Malam juga Ditutup!

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

JAMBI – Penolakan terhadap keberadaan diskotik Helen’s Play Mart di Kota Jambi semakin meluas. Kali ini, Front Pembela Islam (FPI) mendesak pemerintah menutup permanen Helen's Play Mart, termasuk pula menutup tempat hiburan malam lain, apalagi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.

Dipimpin langsung oleh Habib, ratusan massa FPI menyatakan sikap penolakannya terhadap keberadaan Helen's Play Mart dengan mendatangi kantor DPRD Kota Jambi pada Selasa (18/2/2025). Mereka membawa berbagai spanduk dan poster yang berisi tuntutan menutup semua tempat hiburan malam, termasuk Helen’s Play Mart, yang viral di TikTok karena diduga beroperasi secara ilegal.

Habib menegaskan bahwa tempat hiburan malam bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya masyarakat Jambi, apalagi dalam waktu dekat umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan.

"Kami tidak akan tinggal diam! Helen’s Play Mart dan tempat hiburan malam lainnya harus ditutup, terutama menjelang bulan suci Ramadhan. Tidak boleh ada kemaksiatan yang dibiarkan terjadi di kota ini!" tegas Habib.

FPI juga menyerahkan tuntutan resmi kepada DPRD Kota Jambi, meminta mereka segera bersikap tegas dan mendesak Pemkot Jambi untuk merazia seluruh tempat hiburan malam yang beroperasi tanpa izin.

"Kami mendukung aspirasi masyarakat. Selama bulan suci Ramadhan, tempat hiburan malam memang sebaiknya tidak beroperasi. Kami akan segera membahasnya dengan pemerintah kota dan pihak berwenang untuk memastikan aturan ini ditegakkan," ujar salah satu anggota Komisi I DPRD Kota Jambi.

Aksi penolakan ini massiv terjadi setelah Helen’s Play Mart menjadi viral di TikTok, memicu kecaman dari berbagai elemen masyarakat. Tempat hiburan ini sebelumnya mendapat desakan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan berbagai tokoh agama yang menuntut penutupan permanennya.

Seperti diketahui, Helen’s Play Mart beroperasi di lokasi strategis dekat pusat keramaian WTC Batanghari dan objek wisata Islami Jembatan Gentala Arasy. Keberadaan tempat hiburan ini dianggap mencederai nilai-nilai budaya dan religius masyarakat Jambi.

Dengan semakin luasnya gelombang penolakan, kini bola panas ada di tangan Pemkot Jambi. Publik menunggu keputusan tegas dari Wali Kota Jambi terpilih, Dr. Maulana, apakah benar-benar akan menutup tempat hiburan malam selama Ramadhan atau justru membiarkan operasionalnya tetap berjalan.

FPI dan elemen masyarakat lainnya berjanji akan melakukan aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. Mereka juga mengingatkan pemerintah agar tidak hanya berjanji, tetapi benar-benar melaksanakan razia dan menindak tempat hiburan malam yang masih beroperasi.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network