Jambi, Senin (16/12/2024) – Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi pagi itu dipenuhi semangat baru. Sebanyak 200 peserta dari berbagai kalangan berkumpul mengikuti Training of Trainer (ToT) Metode 30 Menit Bisa Membaca Al-Qur’an. Inisiatif ini adalah kolaborasi strategis antara Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi dan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Jambi, sebuah langkah konkret menuju literasi Al-Qur'an yang lebih inklusif di masyarakat.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Dr. H. Sudirman, SH, MH, hadir membuka acara dengan pesan penuh apresiasi. “Kegiatan ini menjadi upaya penting dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an di tengah masyarakat. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai pemerintah untuk memberantas buta huruf Al-Qur'an,” ujarnya.
ToT ini tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan besar untuk mendekatkan masyarakat kepada Al-Qur’an. Dengan metode yang menjanjikan hasil dalam 30 menit, program ini dirancang untuk menghilangkan hambatan psikologis dan teknis dalam mempelajari kitab suci.
“Peserta yang telah dilatih di sini diharapkan menjadi pelatih di komunitas masing-masing. Mereka akan mentransfer ilmu ini kepada masyarakat, sehingga manfaatnya bisa meluas,” tambah Sudirman.
Ketua TP-PKK Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris, SE (Hesti Haris), memaparkan bahwa peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk guru tingkat SLTA, relawan, hingga warga binaan di Lapas. “Kami ingin menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan melibatkan pendidik dan relawan, harapannya program ini menjadi katalis bagi terciptanya generasi Qur’ani di Provinsi Jambi,” kata Hesti.
Ia juga menegaskan bahwa layanan pembelajaran membaca Al-Qur’an akan terus dibuka di Sekretariat TP-PKK Provinsi Jambi setiap Kamis dan Jumat. “Kami mengajak siapa saja yang ingin belajar membaca Al-Qur’an untuk datang. Fasilitas sudah kami siapkan,” imbuhnya.
Program ToT ini adalah bagian dari visi besar Pemprov Jambi untuk menciptakan masyarakat yang religius dan berdaya. “Metode ini bukan sekadar belajar membaca, tapi membangun fondasi spiritual yang kuat bagi generasi muda dan masyarakat umum,” ungkap Sudirman.
Semangat itu tampak jelas dari wajah para peserta. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu membaca Al-Qur’an, tetapi juga tanggung jawab moral untuk membawa ilmu tersebut kembali ke komunitas mereka. Dari Lapas hingga sekolah, pesan dari ToT ini diharapkan menggema ke seluruh pelosok Jambi.
Dengan langkah awal yang kuat, program ini menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi yang tepat, perubahan signifikan bisa diwujudkan. Melalui inisiatif seperti ini, Jambi bergerak menuju masa depan yang lebih religius dan inklusif.(*)
Add new comment