Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi, Kemas Faried, menggelar audiensi dengan Ikatan Wartawan Liputan Kota Jambi (IWAKO) pada Selasa (12/11). Pertemuan ini digadang-gadang sebagai upaya memperkuat sinergi antara legislatif dan media. Namun, apakah ini langkah konkret atau hanya retorika?
Kemas Faried menekankan pentingnya peningkatan tata kelola hubungan masyarakat (humas) di DPRD. “Kami ingin tata kelola humas yang lebih baik bersama teman-teman wartawan,” ujar Kemas. Namun, pernyataan ini masih perlu dibuktikan dengan aksi nyata. Masyarakat tidak hanya menunggu narasi, tetapi juga hasil yang dapat dirasakan langsung.
Dalam audiensi, Kemas juga menyoroti peran wartawan dalam menyampaikan informasi kegiatan DPRD kepada publik. “Kami ingin agar dewan ini dikenal dengan kerja nyatanya, dan semua anggota mampu bekerja serta membantu masyarakat,” tambahnya. Namun, dengan tantangan besar di lapangan, apakah semua anggota DPRD siap memenuhi ekspektasi ini?
Ali Ahmadi, perwakilan IWAKO, memberikan respons positif. Ia menyoroti pentingnya media dalam membangun komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. “Keberadaan media sangat penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat, dan peran ini harus terus kami jalankan secara profesional,” kata Ali.
Namun, peran media tidak berhenti pada penyampaian informasi. Ali menjelaskan bahwa IWAKO telah meluncurkan program seperti pelatihan jurnalistik dan “Iwako Peduli” untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami selalu berusaha hadir di tengah masyarakat, tidak hanya melalui berita tetapi juga aksi nyata yang bisa langsung dirasakan manfaatnya,” ujarnya.
Audiensi ini dipandang sebagai langkah awal untuk memperbaiki hubungan antara DPRD dan media. Tetapi, apakah ini akan berujung pada transparansi dan akuntabilitas yang dijanjikan? Masyarakat akan menjadi hakim sejati atas implementasi dari semua janji ini. Jika sinergi hanya berhenti pada seremonial, maka kredibilitas kedua belah pihak dipertaruhkan.
Dengan 44 anggota DPRD yang diharapkan bekerja maksimal, publik menunggu bukti nyata. Kolaborasi ini tidak boleh hanya menjadi panggung retorika politik, tetapi harus menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat Kota Jambi. Waktunya membuktikan bahwa transparansi dan kerja nyata bukan sekadar slogan.(*)
Add new comment