Merangin – Nasib para honorer di RSUD Kol Abundjani Bangko semakin menuai perhatian setelah belasan tahun mengabdi, mereka justru tidak masuk dalam database, sedangkan para tenaga kontrak baru tahun 2021-2022 malah tercatat. Kekecewaan mendalam dan rasa frustrasi terlihat jelas di wajah para honorer dari berbagai lini kerja, seperti security, farmasi, administrasi, perawat, bidan, hingga dokter, saat mereka mengadukan nasibnya kepada Kepala Dinas Kesehatan Merangin, Sony Propesma.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Kepala BKPSDM Merangin, Ferdi Firdaus Ansori, serta Sub Koordinator Perencanaan dan Informasi Kepegawaian BKPSDM, Hendi. Namun, pertemuan ini tak memberikan jawaban yang memuaskan bagi para honorer yang sudah lama mengabdi.
Kekesalan semakin memuncak ketika Direktur RSUD Kol Abundjani Bangko, dr. Irwan Kurniawan, dan Kepala Dinas Kesehatan, Sony Propesma, menyodorkan data usulan honorer, namun pihak BKPSDM justru tak memiliki data terkait. Para honorer pun memprotes dengan keras mengapa nama mereka yang sudah lama bekerja tak masuk dalam database, sementara tenaga kontrak baru justru tercatat.
Kepala BKPSDM Merangin, Ferdi, bersama Hendi, tak dapat memberikan jawaban yang jelas mengapa ratusan nama honorer tidak terdaftar dalam database BKN RI. Padahal, database tersebut merupakan salah satu syarat utama untuk mendaftar seleksi PPPK Formasi Tenaga Kesehatan tahun 2024.
Dari hasil audiensi, diketahui bahwa sebagian besar honorer yang sudah bekerja selama 10 hingga 17 tahun tidak masuk dalam database. Ironisnya, honorer dari BLUD A hampir 99 persen tidak terdata, sementara yang berasal dari BLUD B dan C, terutama mereka yang baru masuk pada tahun 2021-2022, justru banyak yang tercatat.
Usai audiensi, Ferdi berjanji akan memperjuangkan nama-nama honorer yang tidak terdata agar bisa masuk dalam database BKN RI. "Kami akan perjuangkan agar nama dan data mereka bisa masuk dalam database BKN RI, dan mereka masih ada kesempatan untuk mendaftar pada seleksi PPPK tahap kedua yang akan berlangsung dari 17 November hingga akhir Desember 2024," ujar Ferdi.
Namun, janji ini belum cukup meredakan kekecewaan para honorer yang merasa hak mereka diabaikan setelah belasan tahun pengabdian. Kini, mereka hanya bisa berharap agar upaya Ferdi memperjuangkan nasib mereka membuahkan hasil nyata.(*)
Sumber : https://dinamikajambi.com/nasib-honorer-rsud-kol-abundjani-belasan-tahun-tak-masuk-database/
Add new comment