Abdurahman Sayoeti

| ada 43 komentar

Sabtu malam tadi 3 Mei 2025, waktu seperti berhenti sejenak di Swiss-Belhotel Kota Jambi. Tak ada musik meriah. Atau sorotan kamera yang gaduh. Yang ada hanya kesunyian yang terjaga, diisi barisan tokoh-tokoh tua dan muda yang duduk tenang, menyimpan kenangan.

Di tengah ruangan, sebuah panggung kecil berdiri. Di atasnya, sebuah buku dibedah. Tapi sesungguhnya, yang dibedah malam itu bukan sekadar buku — melainkan warisan batin Jambi dalam diri H. Abdurrahman Sayoeti, mantan Gubernur Jambi.