Risdianto

| ada 0 komentar

Langit sore di Jambi pada hari itu terasa lebih kelam dari biasanya. Di sebuah rumah sakit, seorang pria muda bernama Afif Tramubia (22), warga Sungai Duren, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, terbaring dengan luka yang mengubah hidupnya selamanya. Kaki kanannya, yang dulu kuat melangkah, kini telah hilang, menyisakan rasa sakit yang tak hanya fisik, tetapi juga mental. Namun, lebih dari sekadar kehilangan kaki, Afif juga harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya adalah tersangka utama dalam sebuah kasus pembunuhan yang mengguncang Jambi.