Dr. Maulana dan Diza Aljosha Hazrin meresmikan Rumah Tim Relawan Abadi Maulana (RAM) dengan pelepasan burung merpati. Itu sebagai simbol perdamaian dan kemenangan di Pilwako Jambi 2024. Markas pemenangan ini menjadi pusat koordinasi dan strategi tim relawan, yang tergabung dalam RAM, untuk mewujudkan perubahan positif di Kota Jambi.
Dr. dr. H. Maulana MKM dan Diza Aljosha Hazrin meresmikan Rumah Tim RAM (Relawan Abadi Maulana) pada Kamis, 15 Agustus 2024. Acara yang berlangsung di kawasan Beringin ini menjadi momen penting dalam perjalanan politik Maulana menuju Pilwako Jambi.
Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB ini dihadiri oleh para relawan dan sejumlah tokoh penting dari Tim RAM. Di antaranya, Robert Samosir, M. Ikhsan, dan Ritas Mairiyanto yang merupakan pentolan Relawan Abadi Maulana (RAM).
Wajah-wajah penuh antusias dari para relawan, simpatisan, dan pendukung Dr. Maulana serta Diza Aljosha Hazrin tampak jelas. Mereka mengenakan kaos seragam berwarna biru muda dengan logo RAM yang mencolok di dada, berdiri berjajar dengan rapi. Beberapa dari mereka memegang bendera kecil berwarna putih, menggambarkan semangat damai dan persatuan. Di udara, ada bisik-bisik kecil, tawa ringan, dan aura optimisme yang kuat menyelimuti lokasi tersebut.
Dr. Maulana, calon Walikota Jambi yang karismatik, dan Diza Aljosha Hazrin, pasangan setianya tampak gagah dan bersemangat. Keduanya melangkah sambil menyapa relawan RAM.
Robert Samosir, Ketua RAM, membuka acara dengan pidato singkat namun penuh semangat.
"Hari ini, kita tidak hanya meresmikan sebuah posko. Kita meresmikan pusat harapan, pusat perjuangan, dan pusat kemenangan. Rumah ini akan menjadi tempat kita semua bersatu untuk mencapai tujuan bersama," katanya.
Suara bergema. Bergetar di antara kerumunan.
Robert Samosir, dengan senyum lebar, mempertegas pernyataannya.
"Ini adalah awal dari perjuangan kita. Kami siap bekerja keras, siap berjuang, dan yang paling penting, siap untuk menang," katanya.
Setelah pidato, tiba saat yang paling ditunggu-tunggu—pelepasan burung merpati. Dalam suasana yang hening, Dr. Maulana dan Diza Aljosha Hazrin berdiri di depan rumah, masing-masing memegang burung merpati yang tenang di tangan mereka. Dengan gerakan lambat, mereka mengangkat burung-burung tersebut ke udara, dan dalam hitungan detik, merpati-merpati itu terbang bebas ke langit, melambangkan perdamaian, harapan, dan kebebasan.
Suara sayap merpati yang mengepak di udara menggema di hati setiap orang yang hadir. Sorakan dan tepuk tangan kembali membahana, mengiringi burung-burung itu yang semakin menjauh di langit senja Jambi. Momen itu sangat magis, menyentuh, dan penuh makna, membawa harapan akan masa depan yang lebih baik dan kemenangan yang diraih dengan cara damai.
Dr. Maulana kemudian melangkah, matanya penuh dengan tekad. "Pelepasan burung merpati ini adalah simbol dari niat kita semua. Kami berjanji akan memperjuangkan Kota Jambi dengan cara yang damai, adil, dan membawa kesejahteraan. Kami tidak hanya ingin menang, tetapi juga ingin menang dengan bermartabat," ucapnya.
Setelah rangkaian pidato, suasana semakin meriah dengan para relawan yang berkumpul di sekitar rumah baru tersebut. Mereka berbincang, berbagi harapan, dan merencanakan langkah-langkah ke depan dengan semangat yang tak pernah pudar. Rumah Tim RAM kini bukan hanya sebuah bangunan; itu adalah simbol pergerakan, harapan, dan persatuan untuk masa depan Kota Jambi.
Acara peresmian diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kesuksesan dalam perjuangan yang akan datang. Ketika malam mulai menjelang, rumah baru ini menjadi mercusuar semangat di tengah kegelapan, siap menjadi pusat dari setiap strategi, setiap langkah, dan setiap kemenangan yang akan datang.(*)
Add new comment