Muaro Jambi – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 semakin mendekat, dan berbagai tahapan telah dimulai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muaro Jambi sebagai penyelenggara. Meskipun sejumlah nama calon bupati sudah muncul dan baliho mereka tersebar di berbagai wilayah, rekomendasi partai politik untuk mendukung para calon ini masih belum ada yang keluar.
Di sepanjang jalan utama dan sudut-sudut kota Muaro Jambi, wajah-wajah calon bupati yang ambisius menyapa warga melalui baliho besar. Mantan bupati Masnah Busro, mantan wakil bupati Bambang Bayu Suseno (BBS), dan ketua partai politik Asnawi adalah beberapa dari mereka yang telah memulai kampanye visual. Nama-nama lain seperti mantan penjabat Bupati Bachyuni Deliansyah juga dikabarkan akan ikut dalam pertarungan merebut kursi Bupati Muaro Jambi.
Namun, hingga saat ini, belum satu pun kandidat yang berhasil mendapatkan rekomendasi resmi dari partai politik. Situasi ini berbeda dengan beberapa daerah lain di Provinsi Jambi seperti Tebo, Bungo, Merangin, Batanghari, Sarolangun, Tanjab Barat, Tanjab Timur, dan Sungai Penuh, di mana banyak partai sudah mengeluarkan dukungan resmi.
Analisis Pengamat Politik
Pengamat Politik Jambi, Pahrudin, memberikan pandangannya tentang situasi politik yang unik di Muaro Jambi. Menurutnya, salah satu alasan utama belum adanya rekomendasi partai politik adalah karena belum ada tokoh yang dominan di antara para calon. "Tokoh-tokoh ini nyaris pada posisi setara dalam survei elektabilitas. Misalnya, ibu Masnah, pak BBS, dan mantan Pj Bupati Bachyuni. Jarak di antara mereka relatif kecil, berbeda dengan daerah lain seperti Merangin dan Tebo di mana perbedaan elektabilitas cukup signifikan," jelas Pahrudin.
Nama-nama ini, menurut Pahrudin, masih memerlukan analisis mendalam dan bacaan cermat dari partai politik sebelum mereka memutuskan untuk memberikan dukungan. "Saya pikir itu faktor utama yang mendasari kenapa partai politik belum ada satupun yang mengeluarkan rekomendasi untuk cakada di Muaro Jambi," tambahnya.
Tantangan Hukum dan Ketidakpastian
Selain belum adanya tokoh yang dominan, ada faktor lain yang membuat partai politik bersikap hati-hati. Informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya menyebutkan bahwa beberapa kandidat terkuat terkait dengan kasus hukum. "Sudah menjadi rahasia umum bahwa dua kandidat cakada terkuat di Muaro Jambi saat ini terkait dengan kasus suap pengesahan RAPBD Provinsi Jambi. Meski belum tentu terlibat, mereka sering dipanggil dan diperiksa sebagai saksi," kata sumber yang minta namanya tidak ditulis.
Sumber tersebut juga menambahkan, "Kita tidak tahu bagaimana situasinya di KPK. Seperti kemarin, tiba-tiba saja ditetapkan tersangka baru. Artinya, KPK masih terus mengembangkan penyidikan kasus yang menghebohkan ini."
Karena itu, partai-partai politik tampaknya berhati-hati dalam memberikan rekomendasi di Muaro Jambi. "Jangan sampai rekomendasi sudah diberikan, tiba-tiba muncul perkembangan kasus hukum. Kan bisa berabe nantinya," ujarnya.
Di tengah situasi yang serba tidak pasti ini, masyarakat Muaro Jambi masih menunggu dengan antusias perkembangan lebih lanjut. Mereka berharap Pilkada kali ini tidak hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga momentum untuk membawa perubahan nyata bagi daerah mereka. Harapan itu tergambar jelas di wajah-wajah yang hadir dalam setiap pertemuan politik, setiap diskusi, dan setiap langkah yang diambil oleh para calon pemimpin mereka.
Saat ini, partai politik masih dalam tahap analisis dan kalkulasi. "Tentu partai akan penuh perhitungan memberikan rekomendasi di Muaro Jambi. Intinya belum ada kandidat yang betul-betul menonjol seperti di daerah lain," pungkas sumber tersebut.
Dengan berbagai tantangan yang ada, baik dari segi persaingan elektabilitas yang ketat hingga isu hukum yang membayangi, dinamika politik di Muaro Jambi menjadi salah satu yang paling menarik untuk diikuti menjelang Pilkada 2024. Para calon masih harus bekerja keras untuk mendapatkan dukungan partai dan meyakinkan masyarakat bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Muaro Jambi ke depan.(*)
Add new comment