Pemecatan Tontawi Jauhari dari Ketua Golkar Sarolangun memicu gelombang kecaman dari netizen. Banyak yang menilai langkah Cek Endra sebagai tindakan tidak bijak yang bisa merugikan karier politiknya dan memperlemah Partai Golkar di Sarolangun.
***
Pemecatan Tontawi Jauhari dari posisinya sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Sarolangun terus menuai kontroversi. Tak hanya di kalangan internal partai, tapi kecaman juga viral di media sosial. Sejak keputusan itu diumumkan Ketua DPD I Golkar Jambi, Cek Endra, gelombang kritik dan kecaman dari netizen semakin menguat.
Banyak netizen menyayangkan langkah Cek Endra. Mereka menyebut keputusan itu sebagai tindakan yang tak bijak dan bisa merugikan masa depan karier politik keluarga Cek Endra. Netizen menilai pemecatan Tontawi justru akan menjadi catatan negatif bagi Cek Endra, yang selama ini dianggap sebagai tokoh yang berpengaruh di Jambi.
Salah satu komentar di media sosial menyebut, "Pemecatan Tontawi Jauhari adalah langkah yang tidak bijak. Ini hanya menunjukkan bahwa Cek Endra tidak bisa dipegang kata-katanya. Bagaimana kita bisa mempercayai pemimpin seperti ini di masa depan?"
Kritikan lain juga menyoroti potensi dampak buruk dari keputusan ini terhadap soliditas Partai Golkar di Sarolangun.
"Cek Endra seharusnya berpikir lebih jauh. Memecat Tontawi hanya akan memperlemah Golkar di Sarolangun. Ini bukan keputusan yang bijak untuk partai atau untuk dirinya sendiri," tulis seorang pengguna IG.
Beberapa netizen juga mengaitkan pemecatan Tontawi dengan perebutan rekomendasi partai untuk Pilkada Sarolangun 2024.
"Ini jelas terkait Pilkada. Tontawi dipecat karena ada yang ingin mendominasi rekomendasi Golkar. Cek Endra sepertinya khawatir kehilangan kontrol," komentar seorang netizen di sebuah forum diskusi politik.
Sementara itu, pendukung Tontawi Jauhari di Sarolangun terus menyuarakan penolakan mereka terhadap keputusan ini. Mereka bahkan telah menggelar aksi protes di Kantor DPD Golkar Jambi, menuntut agar pemecatan tersebut dikaji ulang dan meminta Cek Endra mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD I Golkar Jambi.
Gelombang protes ini juga mencerminkan adanya ketidakpuasan di kalangan akar rumput Golkar. Mereka khawatir bahwa keputusan sepihak ini akan memicu perpecahan di internal partai, terutama menjelang Pilkada 2024 yang semakin dekat.
Dengan semakin banyaknya kecaman yang muncul, posisi Cek Endra kini berada di bawah tekanan. Netizen dan para pengamat politik menilai, langkah Cek Endra dalam menangani krisis ini akan sangat menentukan masa depan karier politiknya dan reputasi Partai Golkar di Jambi.(*)
Add new comment