MUARABULIAN - Senin, 15 Juli 2024, menjadi hari yang tak terlupakan bagi warga Desa Padang Kelapo, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari. Mereka dikejutkan dengan penemuan mayat seorang perempuan yang terkubur di lahan perkebunan sawit. Penemuan ini segera menarik perhatian pihak berwenang dan masyarakat sekitar.
Kasat Reskrim Polres Batanghari, AKP Husni Abda, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa identitas mayat perempuan tersebut telah terungkap. "Mayat perempuan tersebut berinisial YA, warga Desa Padang Kelapo. Kami menduga kuat bahwa korban dibunuh oleh suaminya sendiri yang berinisial H," kata Husni.
Menurut Husni, dugaan pembunuhan ini didukung oleh bukti bahwa H, suami korban, menyimpan jenazah YA selama kurang lebih dua hari sebelum menguburkannya di kebun sawit. H tidak bertindak sendirian; ia dibantu oleh rekannya yang berinisial J dalam upaya mengubur jenazah.
"Setelah menyimpan jenazah korban selama dua hari, tersangka H, dengan bantuan J, mengubur korban di lahan perkebunan sawit. Saat ini, kami telah membawa jenazah korban ke Puskesmas Sungai Rengas untuk kemudian diantar ke Rumah Sakit Bhayangkara guna dilakukan autopsi," lanjut Husni.
Penemuan ini memicu berbagai spekulasi dan kekhawatiran di kalangan warga Desa Padang Kelapo. Bagaimana mungkin peristiwa tragis ini terjadi di lingkungan mereka yang biasanya tenang dan damai? Banyak warga yang mengenal YA sebagai sosok yang ramah dan baik hati. Mereka tidak menyangka bahwa ia akan mengalami nasib yang begitu mengenaskan.
Kasus ini segera menjadi sorotan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Penyelidikan mendalam oleh Polres Batanghari diharapkan dapat mengungkap motif di balik pembunuhan ini dan memastikan bahwa para pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan ruang bagi pihak berwenang untuk bekerja. "Kami meminta warga untuk tidak berspekulasi dan membiarkan proses hukum berjalan. Dukungan dan informasi dari masyarakat sangat penting bagi kami dalam mengungkap kasus ini," tambah Husni.
Penemuan mayat YA dan dugaan pembunuhan ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Masyarakat diharapkan dapat lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga dan segera melaporkannya kepada pihak berwenang.
Sementara itu, keluarga dan kerabat korban kini dalam kondisi berduka. Mereka berharap keadilan segera ditegakkan dan pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. Kejadian ini juga mendorong berbagai pihak untuk lebih serius dalam menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para korban.(*)
Add new comment