Longsor Maut di Tambang Emas Solok: 15 Pekerja Tambang Tewas, 25 Orang Masih Tertimbun

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
Ilustrasi Jambi Satu

Longsor di tambang emas Nagari Sungai Abu, Solok, Sumatera Barat, menelan 15 korban jiwa. Tim SAR Gabungan masih berupaya mengevakuasi 25 pekerja yang tertimbun.


Jumat sore itu, 27 September 2024, awan gelap menggantung di langit Kecamatan Hiliran Gumanti, Solok. Di tengah gemuruh aktivitas tambang emas di Nagari Sungai Abu, bencana tak terduga datang. Suara runtuhan tanah tiba-tiba menggelegar. Tanah longsor.

Sebanyak 15 pekerja tambang emas dinyatakan tewas akibat bencana yang datang tanpa peringatan ini. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Irwan Efendi, menuturkan bahwa dari 15 korban jiwa tersebut, 11 orang telah berhasil dievakuasi. Namun, empat lainnya masih terjebak di dalam perut bumi yang tertimbun longsor. Di luar itu, tiga orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

"Ada 25 orang lagi yang masih tertimbun," ujar Irwan. Kata-katanya berat, penuh kesadaran akan situasi genting yang tengah dihadapi.

Medan yang berat memperlambat proses evakuasi. Tim penyelamat membutuhkan waktu hingga empat jam perjalanan hanya untuk mencapai lokasi kejadian. Jalan menuju kawasan tambang sangat sulit ditempuh, memaksa tim untuk bergerak lambat, berpacu dengan waktu.

"Akses jalannya juga sangat sulit ditempuh," tambah Irwan dengan nada khawatir.

Kabar tentang longsor ini pertama kali terdengar Kamis sore, namun baru bisa dikonfirmasi keesokan harinya karena sulitnya akses menuju lokasi. Meskipun demikian, Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan evakuasi di bawah kondisi yang penuh tantangan.

Di Nagari Sungai Abu, setiap langkah pencari korban terasa sunyi. Tanah yang runtuh mengubur mimpi dan harapan mereka yang bekerja di sana. Mereka, para pekerja tambang yang bergantung pada hasil emas untuk menyambung hidup, kini tak lagi pulang ke rumah.

Forkopimda dan Forkopimcam setempat telah dikerahkan untuk berkoordinasi dengan BPBD dan tim penyelamat di lapangan. Namun, proses pengumpulan data masih terhambat oleh sulitnya medan. Hingga berita ini diturunkan, informasi pasti masih simpang siur, menunggu upaya penyelamatan yang terus berlangsung di lapangan.

Tambang emas di Nagari Sungai Abu menjadi saksi bisu tragedi yang menggugah simpati seluruh warga Solok dan sekitarnya. Harapan masih tersisa di balik timbunan tanah, sementara waktu terus berdetak.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network