Pagi itu, di Jembatan Mas Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, suasana berubah mencekam. Pada Rabu, 18 September 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, sebuah kecelakaan terjadi di Jembatan Mas yang melibatkan truk batubara tanpa muatan dan pengendara sepeda motor. Kecelakaan tersebut tak hanya menciptakan kepanikan, tetapi juga memicu kemarahan warga setempat yang selama ini merasa resah dengan aktivitas angkutan batubara yang kerap dianggap ugal-ugalan di jalan umum.
Iptu Agung Prasetyo Soegiono, Kasatlantas Polres Batanghari, membenarkan peristiwa itu. "Iya, jadi kendaraan motor berjalan dari arah Jambi menuju ke arah Muara Bulian, kemudian di TKP tersenggol kendaraan roda 6 dari arah Jambi menuju arah Bulian dari belakang," jelasnya. Pengemudi sepeda motor yang tersenggol truk tersebut terpental ke bahu jalan, menambah drama kecelakaan yang sempat memacetkan lalu lintas di sekitar jembatan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meskipun pengemudi sepeda motor mengalami luka-luka. Pihak kepolisian yang segera tiba di lokasi kejadian langsung mengamankan barang bukti dan terus menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Namun, di balik peristiwa ini, ada kegeraman yang terpendam dari warga Kecamatan Pemayung.
Warga yang menyaksikan kecelakaan ini merasa kesal dengan angkutan batubara yang selama ini kerap melintas dengan cara yang dianggap ugal-ugalan di jalan umum. "Sudah sering truk-truk batubara ini ugal-ugalan, apalagi di jembatan ini," keluh seorang warga setempat yang tak mau disebutkan namanya. Keluhan semacam ini bukanlah hal baru bagi warga Pemayung, yang merasa semakin terganggu dengan keberadaan truk-truk besar yang melintas di kawasan pemukiman mereka.
Situasi ini semakin diperparah dengan belum adanya izin resmi terkait operasional angkutan batubara di jalan umum. Sejak lama, warga meminta agar pemerintah dan pihak terkait segera mengambil tindakan tegas terhadap truk batubara yang melintas di kawasan jalan umum tanpa izin yang jelas. Namun, hingga kecelakaan ini terjadi, tuntutan tersebut belum juga terpenuhi.
Kecelakaan di Jembatan Mas pagi itu menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pengemudi, tetapi juga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya yang harus memastikan regulasi dan operasional truk-truk besar, seperti angkutan batubara, berjalan sesuai aturan.
Bagi warga Pemayung, insiden ini hanyalah puncak dari keresahan yang telah lama mereka rasakan. Mereka berharap pihak berwenang segera turun tangan dan memberikan solusi atas masalah ini sebelum kecelakaan lain terjadi dan menelan korban yang lebih parah.
Add new comment