Jambi – Suasana tenang di Desa Rantau Benar, Kecamatan Renah Mendalu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, mendadak berubah mencekam pada Rabu (17/7/2024) siang. Sekelompok gajah liar tiba-tiba mengamuk, menyebabkan dua warga mengalami cedera serius.
Insiden ini bermula ketika sekelompok warga desa melakukan pengecekan di lokasi PT. RHM yang berbatasan dengan Afdeling 1 Desa Rantau Benar. Mereka mendapatkan informasi adanya sekitar 12 ekor gajah liar yang berkeliaran di perkebunan sawit milik warga.
Pukul 14.00 WIB, warga yang dipimpin oleh Mulyadi (50) dan Mentaria (54) berusaha mengusir gajah-gajah tersebut agar menjauh dari area perkebunan. Namun, upaya mereka berakhir tragis. Beberapa ekor gajah bukannya pergi, malah menyerang balik para warga.
"Benar setelah kita cek, ada warga yang cedera akibat hewan gajah liar," ujar Kapolsek Merlung, AKP Agung Heru saat dikonfirmasi. Ia menjelaskan bahwa Mulyadi mengalami cedera pada bahu kanan akibat hempasan belalai gajah, sementara Mentaria mengalami shock berat akibat kejadian tersebut.
Mulyadi dan Mentaria langsung dilarikan ke Rumah Sakit Suryah Khairudin untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. "Korban ada dua orang, Mulyadi cedera pada bahu kanan akibat terkena hempasan belalai gajah, kemudian Mentaria shock akibat kejadian tersebut," tambah Kapolsek.
Saksi mata di lokasi kejadian, Gusti, Sekretaris Desa Koto Tuo Ujung Pasir, menyatakan bahwa kondisi sangat menegangkan. "Warga berlarian menyelamatkan diri, namun Mulyadi dan Mentaria tidak sempat menghindar dan terkena serangan gajah," ungkapnya.
Kepolisian setempat kini berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menangani situasi tersebut, termasuk upaya untuk mengamankan kawanan gajah agar tidak kembali menyerang warga.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak mendekati area di mana gajah liar berkeliaran. Keamanan dan keselamatan warga adalah prioritas utama," tegas Kapolsek Agung Heru.
Insiden ini menambah deretan konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut. Dinas Kehutanan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) juga telah dikerahkan untuk menangani situasi ini. Langkah-langkah mitigasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penanganan gajah liar akan diperkuat untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
Peristiwa ini membuka mata banyak pihak mengenai pentingnya keseimbangan ekosistem dan perlindungan habitat alami bagi satwa liar. Konflik yang terjadi sering kali disebabkan oleh perambahan lahan dan kerusakan habitat yang membuat gajah dan satwa liar lainnya terdesak masuk ke pemukiman manusia.
Dengan kejadian ini, masyarakat dan pemerintah daerah diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola sumber daya alam dan memperkuat upaya konservasi agar manusia dan satwa liar dapat hidup berdampingan tanpa konflik.
Mari kita semua lebih peduli terhadap lingkungan dan satwa liar, demi keberlangsungan hidup yang harmonis di masa depan.(*)
Add new comment