Bungo - Sebuah proyek jalan rabat beton di Dusun Datar, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, Kabupaten Bungo, yang dibangun menggunakan Dana Desa pada September 2023 lalu, kini memunculkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat. Jalan yang seharusnya menjadi penopang mobilitas warga, ternyata sudah rusak parah sebelum genap satu tahun sejak pembangunannya.
Di bawah terik matahari yang menyengat, jejak-jejak kehancuran jalan rabat beton itu jelas terlihat. Runtuhan beton yang retak dan terkelupas menimbulkan ketidaknyamanan bagi siapa saja yang melintas. Warga setempat, yang sejak awal menaruh harapan besar pada proyek ini, kini hanya bisa mengeluh dan meratapi nasib.
“Kami menduga ada permainan oleh oknum dan diduga asal jadi. Belum sampai satu tahun usia jalan ini, sekarang sudah hancur total,” ujar seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan, dengan nada getir. Kekecewaan dan kemarahan jelas tergambar di wajahnya.
Harapan warga Dusun Datar terhadap jalan rabat beton ini sangat sederhana: jalan yang tahan lama dan mempermudah akses mereka. Namun, kenyataan berbicara lain. Infrastruktur yang diidam-idamkan kini justru menjadi simbol dari proyek gagal yang menguras anggaran tanpa memberikan manfaat sesuai harapan.
Investigasi lapangan mengungkapkan dugaan kuat bahwa proyek ini tidak sesuai dengan standar Rencana Anggaran Biaya (RAB). Bahkan, beberapa sumber mencurigai adanya kegagalan dalam perencanaan awal. "Jika kita melihat kondisi jalan ini, sangat jelas bahwa ada yang tidak beres sejak awal. Ini bukan hanya masalah kualitas bahan, tapi juga perencanaan dan pengawasan yang lemah," ungkap seorang pengamat konstruksi lokal yang enggan disebutkan namanya.
Hingga saat ini, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Dusun Datar belum memberikan penjelasan terkait kerusakan ini. Usaha untuk menghubungi Rio (Kepala Desa) Dusun Datar, Syeh Ramli, melalui telepon dan pesan WhatsApp juga belum membuahkan hasil. Keheningan ini menambah kecurigaan warga dan pengamat terhadap integritas proyek tersebut.
Keadaan ini mendorong masyarakat untuk mendesak dinas terkait, khususnya Inspektorat, untuk segera melakukan audit ulang terhadap proyek jalan rabat beton yang menggunakan Dana Desa ini. Audit tersebut diharapkan bisa mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang harus bertanggung jawab atas kegagalan ini.
"Jalan ini seharusnya menjadi penghubung yang memudahkan kehidupan sehari-hari kami, bukan malah menjadi beban. Kami butuh jawaban dan solusi, bukan janji-janji kosong," tegas seorang warga dengan nada penuh harap.
Desakan audit tidak hanya datang dari warga, tetapi juga dari berbagai elemen masyarakat yang peduli terhadap transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana Desa. Mereka berharap, audit yang transparan dan menyeluruh bisa memberikan keadilan bagi warga Dusun Datar dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dinas terkait, yang diharapkan segera turun tangan, diharapkan tidak hanya mengaudit, tetapi juga memberikan rekomendasi langkah-langkah perbaikan yang konkret. "Kita tidak bisa terus menerus membiarkan uang rakyat digunakan untuk proyek-proyek yang tidak berkualitas. Harus ada perubahan nyata dalam cara kita mengelola dan mengawasi pembangunan di desa-desa," kata seorang aktivis lokal.
Di tengah kekecewaan ini, harapan masih tersisa. Warga Dusun Datar berharap proyek-proyek berikutnya akan dikelola dengan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka tidak meminta banyak, hanya sebuah jalan yang bisa mereka gunakan dengan aman dan nyaman, sesuai dengan hak mereka sebagai warga negara yang berhak mendapatkan fasilitas umum yang layak.(*)
Sumber : Suarabutesarko.com
Add new comment