Densus 88 kembali mengungkap fakta mengejutkan terkait jaringan teroris di Provinsi Jambi. Kali ini, tim anti-teror tersebut mendeteksi 15 yayasan yang terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII). Yayasan-yayasan tersebut tersebar di beberapa kabupaten dan kota, termasuk Kota Jambi, Muaro Jambi, Batanghari, Tebo, Merangin, dan Kerinci.
Penemuan ini menambah daftar panjang upaya Densus 88 dalam memberantas jaringan terorisme di tanah air. Yayasan-yayasan tersebut diduga menjadi basis penyebaran ideologi radikal dan rekrutmen anggota baru NII.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Arsyad, menyebut salah satu ASN di wilayahnya, yang berprofesi sebagai kepala sekolah, teridentifikasi terlibat dalam jaringan NII. “Iya, seorang ASN yang terafiliasi dengan NII adalah kepala sekolah SD. Hari ini beliau sudah menyadarkan diri dan bersedia cabut baiat dan kembali ikrar NKRI,” kata Arsyad.
Arsyad juga menambahkan, kepala sekolah tersebut sudah berkoordinasi dengan Polres dan Kesbangpol sehingga ada terapi khusus dari Dinas Pendidikan. Pihaknya akan selalu memantau dan memandu serta kooperatif membina agar tidak kembali ke paham radikal atau NII tersebut.
Plt Kepala Bakesbangpol Sarolangun, Hudri, juga membenarkan adanya seorang ASN yang terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia. “Untuk PNS yang pernah gabung NII itu terhitung pada tahun 2017 lalu sudah tidak aktif lagi dan akan melakukan ikrar NKRI di Polda Jambi secara bersamaan,” ujar Hudri.
Hudri menjelaskan, meski sudah tidak aktif, pemerintah terus berupaya memperkuat kembali ikrar NKRI dan mencabut baiat untuk memastikan tidak ada kebangkitan kembali ideologi radikal di kalangan ASN.
Penemuan yayasan-yayasan terafiliasi NII ini mengundang kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pemerintah. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, H. Sudirman, menyatakan keprihatinannya dan menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap yayasan pendidikan. “Kita akan meminta klarifikasi kepada pihak-pihak terkait dan memastikan mereka berikrar setia kepada NKRI. Tidak ada tempat bagi ideologi terlarang di Jambi,” tegas Sudirman.
Menurutnya, pemerintah provinsi akan memfasilitasi pencabutan baiat dan memastikan yayasan-yayasan tersebut tidak lagi menjadi tempat penyebaran ideologi radikal. "Kami akan terus berkoordinasi dengan Densus 88 dan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif dan penanganan yang tepat," tambahnya.
Densus 88 dan aparat penegak hukum lainnya kini dihadapkan pada tantangan besar untuk membongkar jaringan NII yang tersebar di berbagai yayasan. Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, Adri SH MH, turut mendesak agar penegakan hukum dilakukan secara tegas dan menyeluruh. “Ini bukan hanya soal administrasi atau pelanggaran hukum, tapi soal menjaga keutuhan NKRI. Penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu,” kata Adri.
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berpartisipasi aktif dalam mengawasi lingkungan sekitar. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tebo, Dianda Putra, mengimbau seluruh warga, khususnya ASN, untuk terus berhati-hati dan ikut mencegah terjadinya radikalisme. “Radikalisme banyak mengarah pada kelompok agama yang menyukai kekerasan. Kontrol sosial dan saling mengingatkan sangat penting untuk mencegah penyebaran ideologi radikal,” ujar Dianda.
Dengan terungkapnya yayasan-yayasan terafiliasi NII ini, pemerintah daerah dan aparat penegak hukum di Provinsi Jambi diharapkan dapat mengambil langkah-langkah tegas untuk menindak dan mencegah penyebaran ideologi radikal. "Kita harus memastikan bahwa Jambi tetap menjadi wilayah yang kondusif dan bebas dari pengaruh-pengaruh yang merusak keutuhan NKRI," tegas Sudirman.
Penemuan yayasan-yayasan terafiliasi dengan NII ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dan koordinasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan keutuhan negara. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, diharapkan upaya pemberantasan terorisme dan radikalisme di Provinsi Jambi dapat berjalan dengan efektif dan berhasil menjaga kedamaian serta stabilitas di wilayah ini.(*)
Add new comment