Warga Tanah Cogok kecewa dengan lambatnya respons Damkar yang menyebabkan satu rumah hancur terbakar. Mereka mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan kesiapsiagaan agar kejadian serupa tidak terulang.
Kehidupan tenang di wilayah Tanah Cogok, Kerinci, yang biasa dihiasi dengan pemandangan alam yang damai, berubah drastis menjadi adegan kepanikan dan kekecewaan yang mendalam. Kebakaran yang terjadi baru-baru ini menjadi bukti nyata dari ketidaksiapan dan lambatnya respons yang seharusnya diberikan oleh pihak pemadam kebakaran (Damkar). Kejadian ini tidak hanya merenggut harta benda, tetapi juga menggerus kepercayaan warga terhadap layanan darurat yang selama ini mereka andalkan.
Menurut saksi mata, api mulai berkobar dengan cepat, melahap segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Warga yang menyadari ancaman tersebut segera menghubungi pihak Damkar dengan harapan mereka akan datang secepatnya untuk memadamkan api. Namun, harapan itu pupus saat waktu terus berjalan, dan api semakin menyebar tanpa ada tanda-tanda kedatangan petugas Damkar. Saat akhirnya mereka tiba di lokasi, bangunan sudah hampir rata dengan tanah.
Wahidin, Kepala Desa Koto Salak, mengungkapkan rasa frustrasinya ketika melihat rumah warga yang habis terbakar. "Satu unit rumah habis terbakar, Damkar datang setelah api telah berhasil dipadamkan oleh warga," ucapnya dengan nada kecewa. Ungkapan ini mencerminkan perasaan seluruh warga Tanah Cogok yang merasa terabaikan dalam momen krisis.
Tragedi ini semakin memilukan ketika diketahui bahwa di dalam rumah yang terbakar, terdapat barang-barang berharga dan dokumen penting milik pemilik rumah yang juga hangus dilalap api. Kerugian yang diderita tidak hanya material, tetapi juga emosional, mengingat dokumen-dokumen penting tersebut memiliki nilai yang tak tergantikan.
Warga setempat tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka terhadap layanan Damkar. Mereka menilai bahwa ini bukan kali pertama Damkar terlambat merespons insiden kebakaran di wilayah mereka. Keluhan serupa sudah sering kali dilontarkan, namun sayangnya, tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan oleh pihak berwenang.
"Kami sudah sering kali mengalami hal ini. Setiap ada kebakaran, Damkar selalu terlambat datang. Ini tidak bisa dibiarkan terus menerus," ujar seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya. Pernyataan ini mencerminkan kemarahan dan frustrasi yang memuncak di kalangan masyarakat setempat.
Warga Tanah Cogok kini mendesak pihak berwenang untuk segera meningkatkan kesiapsiagaan dan kecepatan respons terhadap situasi darurat. Mereka berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem penanggulangan kebakaran, termasuk penambahan armada dan peningkatan koordinasi antara Damkar dengan masyarakat.
Hingga saat ini, pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi mengenai penyebab keterlambatan respons Damkar. Investigasi masih berlangsung untuk menentukan penyebab kebakaran serta apakah ada unsur kelalaian dari pihak Damkar dalam menangani kejadian ini.
Namun, yang jelas, insiden ini telah meninggalkan luka mendalam di hati warga Tanah Cogok. Mereka kini mempertanyakan keselamatan mereka di masa depan, terutama jika situasi darurat serupa kembali terjadi. Kepercayaan yang terkikis ini menuntut perhatian serius dari pihak berwenang agar segera melakukan perbaikan dan memastikan bahwa kejadian tragis seperti ini tidak akan terulang lagi.(*)
Holek
Add new comment