Panas! Harga Cabai Merah Naik 50%, Bawang Ikut Melonjak

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

Muaro Jambi – Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Muaro Jambi kembali meroket. Di Pasar Tradisional Sengeti, harga cabai merah kini melambung hingga Rp120 ribu per kilogram, naik drastis dari harga sebelumnya yang masih bertahan di angka Rp80 ribu per kilogram.

Lonjakan harga ini mulai terasa sejak beberapa hari terakhir dan langsung membuat pasar bergolak. Pedagang kebingungan mencari pasokan, sementara pembeli terpaksa menahan belanja karena harga tak bersahabat.

Susi, pedagang cabai di Pasar Sengeti, menyebutkan pasokan yang masuk ke lapaknya sudah tidak seperti biasanya. Jika pada kondisi normal ia bisa menerima satu pikul cabai setiap hari, kini jumlahnya terjun bebas.

“Pasokan sedikit sekali. Biasanya dapat satu pikul, sekarang cuma sekitar 30 kilogram. Petani banyak gagal panen karena musim hujan. Daerah pemasok seperti Sumatera Barat juga sedang kena bencana, jadi kiriman memang tersendat,” ungkapnya.

Kondisi ini membuat harga cabai tak bisa ditahan. Distributor juga menaikkan harga karena stok menipis, dan pedagang di pasar hilir tak punya banyak pilihan selain ikut menyesuaikan.

Bagi masyarakat, terutama ibu rumah tangga, kenaikan harga cabai selalu jadi pukulan paling terasa. Leli, warga Sengeti, mengaku harus melakukan “strategi bertahan” demi menjaga anggaran dapur tetap aman.

“Harga mahal sekali. Biasanya beli setengah kilo, sekarang cuma bisa seperempat. Kalau dipaksakan, uang belanja tak cukup,” keluhnya.

Beberapa pembeli terlihat lebih memilih cabai rawit sebagai alternatif, namun harganya juga mulai merangkak naik.

Fenomena kenaikan harga ternyata tak berhenti di cabai merah. Komoditas penting lain juga ikut terimbas. Harga bawang merah yang sebelumnya stabil di angka Rp30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp45 ribu per kilogram.

Kondisi ini membuat pedagang khawatir lonjakan harga akan terus berlanjut hingga akhir tahun, terlebih saat kebutuhan rumah tangga biasanya meningkat.

Sejumlah daerah pemasok cabai di Pulau Sumatera, seperti Sumatera Barat dan sebagian Jambi bagian barat, saat ini tengah dilanda cuaca ekstrem hingga bencana banjir bandang. Banyak lahan pertanian terendam dan proses distribusi logistik pun terganggu.

“Kalau kiriman dari Padang putus, biasanya harga langsung naik. Transportasinya juga sering tertahan karena jalan terendam,” kata seorang pedagang lain.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera melakukan langkah mitigasi, mulai dari operasi pasar hingga pendampingan petani sebagai upaya penekanan harga. Menjelang akhir tahun, kebutuhan rumah tangga meningkat dan harga pangan yang tidak stabil bisa memicu gejolak baru.

“Paling tidak ada operasi pasar atau intervensi distribusi. Kami cuma ingin harga kembali normal,” ujar Leli.

Kenaikan harga cabai memang menjadi salah satu isu klasik di banyak daerah. Namun kali ini, kombinasi gagal panen, cuaca buruk, dan bencana alam membuat lonjakan terasa jauh lebih ekstrem.

(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network