Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan 50 ruas jalan tol baru sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Langkah ini menandai babak baru pembangunan infrastruktur Indonesia yang menekankan konektivitas antarwilayah, efisiensi logistik, dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Kebijakan tersebut tertuang dalam keputusan terbaru pemerintah yang menyasar percepatan pembangunan tol-tol penghubung antarprovinsi, termasuk ruas Jambi–Rengat yang telah lama ditunggu masyarakat Provinsi Jambi.
Masuknya Tol Jambi–Rengat ke daftar PSN menjadi kabar menggembirakan bagi warga Jambi dan Riau.
Proyek ini melengkapi jaringan besar Trans Sumatera Toll Road (JTTS) yang kini tengah digarap secara bertahap, mulai dari Betung–Tempino–Jambi hingga Rengat–Pekanbaru.
Tol Jambi–Rengat diyakini akan memangkas waktu tempuh Jambi–Riau dari 7 jam menjadi hanya 3 jam.
Selain memperlancar arus logistik hasil perkebunan, jalan tol ini juga diproyeksikan menjadi koridor ekonomi sawit, batu bara, dan migas Sumatera bagian tengah.
“Tol ini bukan sekadar jalan, tapi urat nadi ekonomi baru bagi Jambi dan Riau,” ujar seorang pejabat Kementerian PUPR saat dikonfirmasi, Sabtu (10/11/2025).
Penetapan 50 tol PSN menunjukkan arah kebijakan infrastruktur Presiden Prabowo yang menekankan pemerataan konektivitas nasional, bukan hanya di Jawa, tapi juga luar pulau.
Dari total 50 ruas, lebih dari separuh berada di luar Jawa, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
Ruas yang masuk daftar antara lain:
- Serang–Panimbang (Banten)
- Pandaan–Malang (Jatim)
- Balikpapan–Samarinda (Kaltim)
- Sigli–Banda Aceh (Aceh)
- Bukittinggi–Padang (Sumbar)
- Lubuk Linggau–Curup–Bengkulu
- Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Jabar–Jateng)
- Gilimanuk–Mengwi (Bali)
- hingga Jambi–Rengat dan Betung–Tempino–Jambi (Trans Sumatera).
Kebijakan ini tak sekadar proyek fisik.
Bagi pemerintahan Prabowo–Gibran, PSN adalah simbol continuity and acceleration — kelanjutan program Jokowi dengan percepatan di bidang pembiayaan dan industrialisasi.
Pemerintah menargetkan sebagian besar proyek tol PSN didanai dengan skema Public–Private Partnership (PPP) agar tidak terlalu membebani APBN.
Model pembiayaan campuran ini juga mendorong partisipasi BUMN karya dan investor asing, termasuk dari Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
Ekonom infrastruktur dari LPEM UI, Dr. Arman Situmeang, menilai kebijakan ini sebagai sinyal kuat bagi dunia investasi.
“Masuknya 50 tol ke PSN berarti percepatan izin, pembebasan lahan, dan jaminan dukungan fiskal. Itu artinya proyek-proyek yang tertunda selama ini akan bergerak cepat,” ujarnya.
Dengan status PSN, proyek Tol Jambi–Rengat dan Tol Betung–Tempino–Jambi kini memiliki kepastian hukum dan prioritas pendanaan.
Pemerintah Provinsi Jambi disebut mulai menyiapkan skema pembebasan lahan tahap awal di wilayah Tempino, Pijoan, dan Tembesi.
Selain itu, jalur ini akan menghubungkan kawasan industri Tanjung Jabung Timur dan Pelabuhan Ujung Jabung, yang sedang disiapkan sebagai pintu ekspor sawit dan batu bara Jambi ke pasar global.
“Begitu tol tersambung ke Rengat dan Pekanbaru, Jambi akan jadi simpul ekonomi utama Trans Sumatera bagian tengah,” kata Kepala Bappeda Provinsi Jambi, dikonfirmasi terpisah.
Daftar 50 Jalan Tol PSN Era Prabowo (Ringkasan Regional)
Pulau Sumatera:
- Medan–Binjai, Kisaran–Tebing Tinggi, Sigli–Banda Aceh, Binjai–Langsa, Bukittinggi–Padang, Pekanbaru–Dumai, Tebing Tinggi–Sibolga, Lubuk Linggau–Curup–Bengkulu, Kayu Agung–Palembang–Betung, Betung–Tempino–Jambi, Jambi–Rengat, Rengat–Pekanbaru.
Pulau Jawa:
- Bekasi–Kampung Melayu, Jakarta–Cikampek II Selatan, Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap, Yogyakarta–Bawen, Pasuruan–Probolinggo–Banyuwangi, Semarang–Demak, dan akses Pelabuhan Patimban.
Pulau Kalimantan & Sulawesi:
- Balikpapan–Samarinda, Manado–Bitung.
Pulau Bali:
- Gilimanuk–Mengwi.
Penambahan ruas baru seperti Jambi–Rengat memperkuat kesinambungan Trans Sumatera Toll Road (JTTS) yang kini sudah membentang dari Lampung hingga Aceh.
Sejumlah ruas telah beroperasi penuh seperti Bakauheni–Terbanggi Besar, Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung, dan Pekanbaru–Dumai.
Sementara ruas Betung–Tempino–Jambi masih dalam tahap konstruksi, dengan progres fisik mencapai 60 persen per Oktober 2025.
Sedangkan Jambi–Rengat baru memasuki tahap desain dan pembiayaan.
“Kita harap groundbreaking bisa dilakukan pada semester pertama 2026,” kata Kepala BPJT Kementerian PUPR.
Tol Jambi–Rengat tak hanya akan menghubungkan kota dan industri, tetapi juga membuka akses wisata alam Kerinci, geopark Merangin, serta sentra pertanian di Batanghari dan Tebo.
Analis memperkirakan potensi efisiensi logistik hingga Rp4 triliun per tahun setelah tol tersambung penuh ke jaringan Trans Sumatera.(*)
Add new comment