Bukan Sekadar Tilawah! Mahasiswa UNJA Bikin Heboh MTQ Bajubang, Limbah Sawit Disulap Jadi Briket dan Kerajinan Bernilai Jutaan

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

Batang Hari - Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-21 tingkat Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, tahun ini terasa berbeda. Di tengah gemerlap lantunan ayat suci, perhatian pengunjung teralih pada sebuah stan sederhana yang penuh inovasi.

Stan milik Pro Ide BEM Universitas Jambi (UNJA) ini sukses bikin heboh dengan memamerkan produk-produk hasil olahan limbah kelapa sawit yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Inovasi ini merupakan hasil program pemberdayaan masyarakat di Desa Ladang Peris, Kabupaten Batanghari.

Produk yang dipamerkan mahasiswa tersebut antara lain briket ramah lingkungan bernama “Briwit Laris” dan kerajinan tangan “Piring Anyam Lidi Sawit”.

“Produk ini kami ciptakan dari pelepah dan lidi sawit yang biasanya dibuang percuma. Kami ingin menunjukkan bahwa limbah pun bisa bernilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan kreatif,” ujar Ketua tim Pro Ide BEM UNJA di lokasi acara, Kamis (7/11/2025) malam.

Mahasiswa UNJA tampak antusias menjelaskan proses produksi briket hemat energi serta piring anyam yang estetis dan kuat. Inovasi ini diklaim membantu masyarakat desa mengelola limbah pertanian menjadi produk bernilai tambah.

Kehadiran stan inovasi ini mendapat sambutan hangat dari panitia pelaksana MTQ ke-21 Bajubang.

“Kehadiran mereka memberi warna baru di kegiatan MTQ tahun ini. Selama ini, kita hanya fokus pada lomba tilawah dan seni Islami. Tapi malam ini, anak-anak muda datang dengan karya nyata yang berdampak bagi masyarakat dan lingkungan,” kata salah satu panitia pelaksana.

Stan tersebut tidak hanya menarik pengunjung umum, tetapi juga memicu dialog inspiratif. Banyak masyarakat yang mengaku baru tahu bahwa pelepah dan lidi sawit bisa diolah menjadi barang berguna dan bernilai jual.

“Ini keren sekali. Biasanya limbah sawit dibakar atau dibuang, sekarang malah jadi arang dan kerajinan. Bisa bantu ekonomi juga,” ujar seorang pengunjung sambil membawa pulang paket Briwit Laris.

Di balik kesederhanaan stan, tersimpan pesan kuat dari mahasiswa UNJA tentang peran kampus dalam pembangunan berkelanjutan. Pro Ide BEM UNJA ingin membuktikan bahwa kampus bukan sekadar ruang akademik, tetapi juga pusat ide dan aksi nyata.

“Lewat program ini kami ingin menginspirasi desa lain untuk berinovasi. Mahasiswa tak harus menunggu lulus untuk memberi kontribusi. Dari hal kecil seperti ini, kita bisa mulai perubahan,” tegas Dian Oktavia, perwakilan Team Pro Ide BEM UNJA.

Malam puncak MTQ ke-21 Bajubang sendiri dipastikan akan semakin meriah dengan kehadiran penyanyi religi nasional, Haddad Alwi, yang dinantikan sebagai penutup acara sarat nilai spiritual dan sosial ini.

Harmoni antara agama, budaya, dan inovasi terasa nyata di Bajubang malam itu. Mahasiswa UNJA membuktikan bahwa dakwah juga bisa hadir lewat karya teknologi ramah lingkungan, mengubah MTQ dari sekadar ajang lomba menjadi ruang inspirasi baru.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network