CPO Melemah, Harga Sawit Jambi Kembali Tergelincir di Awal November 2025

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

JAMBI — Harapan petani kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk menikmati kenaikan harga kembali pupus.
Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit kembali turun pada awal November 2025. Berdasarkan hasil rapat penetapan harga di Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi, harga TBS usia tanam 10–20 tahun ditetapkan Rp3.442,75 per kilogram, turun Rp124,51 per kilogram dibandingkan periode sebelumnya.

Penurunan harga ini berlaku untuk periode 7–13 November 2025, dan langsung berdampak pada pendapatan petani plasma maupun petani swadaya di berbagai kabupaten sentra sawit seperti Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, hingga Sarolangun.

“Kami kaget harga turun lagi padahal kemarin baru saja naik sedikit. Sekarang panen lumayan banyak, tapi harga malah jatuh,” ujar Suyono (46), petani sawit asal Kecamatan Pelepat Ilir, Bungo, saat ditemui Jumat (7/11/2025).

Daftar Lengkap Harga TBS Sawit Jambi Periode 7–13 November 2025

Hasil rapat penetapan Disbun Provinsi Jambi menetapkan harga berdasarkan usia tanaman sebagai berikut:

Usia Tanaman SawitHarga per Kg
3 TahunRp2.679,90
4 TahunRp2.869,12
5 TahunRp3.000,82
6 TahunRp3.125,72
7 TahunRp3.204,49
8 TahunRp3.273,36
9 TahunRp3.337,35
10–20 TahunRp3.442,75
21–24 TahunRp3.340,92
25 TahunRp3.190,84

Selain itu, harga CPO (Crude Palm Oil) ditetapkan sebesar Rp13.747,18 per kilogram, sementara Kernel (minyak inti sawit) sebesar Rp12.026,45 per kilogram dengan indeks K 94,52 persen.

Kepala Bidang Pengolahan, Standarisasi dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PSPHP) Disbun Provinsi Jambi menjelaskan, fluktuasi harga disebabkan oleh pergerakan harga CPO dunia yang belum stabil, serta faktor permintaan ekspor yang masih lemah akibat penyesuaian kebijakan impor sejumlah negara tujuan seperti India dan Tiongkok.

“Harga di tingkat global memang sedang terkoreksi, terutama karena pasokan meningkat dari Malaysia dan Indonesia. Ini berpengaruh langsung terhadap harga TBS di tingkat petani,” ungkap salah satu pejabat Disbun.

Koreksi harga ini juga diperparah oleh kenaikan biaya transportasi dan pupuk, yang membuat margin keuntungan petani makin menipis.
Di beberapa daerah, sebagian petani bahkan mulai menahan penjualan TBS sambil menunggu harga stabil kembali.

Sejumlah asosiasi petani sawit rakyat mendesak pemerintah daerah agar memperkuat mekanisme penetapan harga TBS yang lebih adil antara perusahaan dan petani plasma.
Mereka juga meminta intervensi pemerintah pusat untuk menekan biaya logistik serta memperluas akses pasar domestik.

“Kami ingin pemerintah benar-benar hadir. Kalau harga CPO naik di bursa, seharusnya cepat dirasakan di tingkat petani, bukan sebaliknya,” ujar Ahmad Fauzi, Ketua Koperasi Sawit Mandiri Tebo.

Turunnya harga TBS membuat daya beli petani kembali tertekan.
Padahal, sebagian besar masyarakat di wilayah barat Jambi menggantungkan ekonomi rumah tangga pada hasil kebun sawit.

Secara nasional, harga sawit di berbagai provinsi juga menunjukkan tren melemah.
Sebagai perbandingan, harga TBS di Kalimantan Timur periode yang sama tercatat Rp3.364,82 per kilogram, turun dari pekan sebelumnya.

Analis komoditas memperkirakan penurunan harga ini bersifat sementara dan berpotensi kembali menguat menjelang akhir tahun, seiring meningkatnya permintaan industri pangan dan bioenergi global.

Meski fluktuasi harga sawit merupakan fenomena rutin, turunnya harga hingga di bawah Rp3.500 per kilogram di Jambi menjadi sinyal waspada bagi petani.
Pemerintah diminta terus memperkuat peran lembaga penetapan harga, menjaga transparansi rantai pasok, serta memastikan petani rakyat tidak menjadi pihak yang paling dirugikan di tengah volatilitas pasar global.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network