TANJABTIM - Sebuah insiden maritim yang nyaris berujung tragis mengguncang perairan Sungai Hitam Simpang Tua, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sebuah kapal tugboat, TB VT 23, tiba-tiba terbalik dan karam, meninggalkan satu Anak Buah Kapal (ABK) terperangkap dalam gelapnya lambung kapal yang terbalik. Operasi penyelamatan dramatis pun segera dilancarkan, melibatkan kesigapan TNI Angkatan Laut (AL) dan warga setempat yang tak kenal lelah.
Kejadian menegangkan ini bermula saat TB VT 23, yang dipiloti Nakhoda Candra, tengah berlayar dari Jambi menuju Amban. Di sekitar area bukaan cangkang, kapal tersebut tiba-tiba kandas. Dalam upaya heroik namun naas untuk melepaskan diri dari himpitan lumpur sungai, Candra mencoba memanuver kapal. Namun, bukannya bebas, kapal justru oleng dan kemudian terbalik, tenggelam perlahan di perairan yang tenang itu.
Pelda Laut Muhammad Ansori dari Pos TNI AL Simpang Tua Berbak, yang menerima laporan mencekam dari warga, tak membuang waktu. Bersama anggota dan warga, mereka segera meluncur ke lokasi kejadian. Pemandangan tugboat yang terbalik menganga itu langsung menyiratkan bahaya besar.
Kekhawatiran memuncak ketika diketahui satu ABK terjebak di dalam ruang mesin kapal. Waktu menjadi musuh utama. Dengan determinasi tinggi, tim penyelamat, dipimpin oleh Ansori, memutuskan langkah ekstrem: membobol lambung kapal. Menggunakan peralatan seadanya, plat-plat baja yang menjadi dinding kapal dipotong paksa demi secercah harapan.
"Oleh karena korban ada yang terjebak di dalam kapal tersebut, maka kami beserta masyarakat lainnya mencari bantuan," ujar Ansori.
Lebih dari satu jam berlalu dalam ketegangan yang menyayat hati. Suara gerinda memotong baja beradu dengan kecemasan di wajah para penyelamat. Akhirnya, setelah perjuangan gigih, ABK yang terjebak berhasil ditarik keluar dari “kuburan” besi itu. Korban segera dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis darurat.
Nakhoda Buka Suara: Detik-detik Sebelum Kapal Karam
Nakhoda Candra, yang selamat dari insiden tersebut, menceritakan kembali detik-detik mengerikan itu. Ia membenarkan bahwa kapal sempat kandas sebelum akhirnya terbalik saat ia mencoba melakukan manuver.
Beruntung, dari total 11 ABK, sembilan di antaranya sigap melompat menyelamatkan diri sebelum kapal benar-benar karam. Dua masinis juga dilaporkan berhasil menyelamatkan diri. ABK lainnya yang tidak mengalami luka serius, dievakuasi ke Pos TNI AL Simpang Tua.
"Alhamdulillah kru semua yang di atas kapal ada sembilan orang sudah bisa tertolong dibantu dengan yang Pit 14, cuma satu orang yang masih terjebak di dalam kamar yang Pit 23," kata Candra, mengungkapkan kelegaan di tengah kepedihan.
Insiden ini menjadi peringatan keras akan risiko di perairan dan menyoroti pentingnya koordinasi serta kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat. Pihak berwenang diharapkan melakukan investigasi mendalam untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.(-*)
Sumber : JambiTv
Add new comment