Pancaroba Picu Risiko Longsor, BPBD Batang Hari Minta Warga Sepanjang Sungai Waspada

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

BATANG HARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman tanah longsor. Peringatan ini disampaikan seiring perubahan cuaca ekstrem selama masa pancaroba.

Kepala Pelaksana BPBD Batang Hari, Sholihin, menyebutkan pihaknya telah menerima surat resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tertanggal 10 September 2025. Dalam surat itu, BMKG memprediksi curah hujan di wilayah Batang Hari akan meningkat ke level menengah hingga tinggi.

“Meski hujan diperkirakan meningkat, cuaca panas juga masih terjadi. Kondisi peralihan musim ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, salah satunya tanah longsor,” ujar Sholihin, Selasa (23/9/2025).

Berdasarkan pemetaan BPBD, terdapat sekitar 84 desa yang masuk dalam kategori rawan longsor. Sebagian besar berada di pemukiman sepanjang aliran Sungai Batang Hari.

“Wilayah yang paling rentan adalah desa-desa di dekat bantaran sungai. Kontur tanah yang labil dan intensitas hujan tinggi dapat memicu longsor sewaktu-waktu,” tambahnya.

Menindaklanjuti peringatan BMKG, BPBD Batang Hari telah mengirimkan surat imbauan ke seluruh desa dan kelurahan. Aparat desa diminta menyosialisasikan kewaspadaan kepada warganya.

“Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di sepanjang Sungai Batang Hari, untuk berhati-hati. Jika melihat tanda-tanda tanah bergerak atau retakan di sekitar rumah, segera lapor dan cari lokasi yang lebih aman,” jelas Sholihin.

Fenomena pancaroba sering kali ditandai cuaca tidak menentu: hujan deras yang tiba-tiba disusul cuaca panas terik. Kondisi inilah yang memperbesar risiko bencana, terutama bagi wilayah dengan struktur tanah labil.

Selain longsor, BPBD juga mewaspadai potensi banjir lokal dan angin kencang yang bisa terjadi kapan saja selama pancaroba.

BPBD menegaskan pihaknya menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) serta melakukan pemantauan di wilayah rawan bencana. Posko darurat juga disiapkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Kami berharap masyarakat aktif melapor jika melihat kondisi rawan. Pencegahan lebih baik daripada penanganan setelah bencana,” tutup Sholihin.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network