Siaga Karhutla di Muaro Jambi: Antisipasi Musim Kemarau dengan Kesiapsiagaan Maksimal

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
Ilustrasi JambiSATU.id

Saat musim kemarau semakin mendekat, Kabupaten Muaro Jambi mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro Jambi telah mengeluarkan status siaga karhutla yang akan berlaku hingga 30 November 2024. Keputusan ini diambil mengingat wilayah tersebut merupakan salah satu daerah rawan karhutla di Provinsi Jambi.

Dengan berubahnya status menjadi siaga, BPBD Kabupaten Muaro Jambi segera mendirikan posko induk siaga karhutla di Kantor BPBD Muaro Jambi. Posko ini akan menjadi pusat koordinasi dan penanganan setiap insiden kebakaran yang mungkin terjadi di wilayah tersebut.

Tidak hanya itu, BPBD juga intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat, menekankan pentingnya tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Sekretaris BPBD Muaro Jambi, Dodi Dorista, menegaskan kembali imbauan tersebut. “Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di Muaro Jambi agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” kata Dodi.

Meski status siaga karhutla telah ditetapkan, Dodi Dorista menjelaskan bahwa status ini masih bersifat tentatif. “Status tersebut sifatnya tentatif. Masih bisa berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan,” ujarnya. Hal ini berarti BPBD terus memantau situasi dan kondisi di lapangan, siap melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Kabupaten Muaro Jambi memiliki 11 kecamatan, dengan lima di antaranya merupakan lahan gambut yang rawan terbakar. Lima kecamatan tersebut adalah Kumpeh, Kumpeh Ulu, Taman Rajo, Marosebo, dan Sungai Gelam. Dari kelima kecamatan ini, Kecamatan Kumpeh dan Kumpeh Ulu memiliki lahan gambut terluas, sementara di tiga kecamatan lainnya tidak terlalu besar. Secara keseluruhan, sekitar 40 persen lahan di Muaro Jambi adalah lahan gambut.

Kebakaran lahan gambut menimbulkan tantangan besar karena sifat kebakarannya yang sulit dipadamkan. Kebakaran pada lahan gambut adalah tipe ground fire atau kebakaran bawah yang meluas di bawah permukaan secara horizontal. Kedalaman api bisa mencapai 10 meter ke dalam tanah, membuatnya sulit untuk dipadamkan dan bisa berlangsung selama berhari-hari.

Kondisi ini memerlukan kesiapsiagaan yang tinggi dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk masyarakat. Oleh karena itu, BPBD tidak hanya mengandalkan posko induk dan sosialisasi, tetapi juga mengajak seluruh masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam mencegah terjadinya kebakaran.

Dodi Dorista berharap upaya-upaya yang dilakukan BPBD Kabupaten Muaro Jambi dapat mencegah terjadinya karhutla yang masif dan merugikan. “Kami harap masyarakat bisa lebih waspada dan bekerja sama dengan kami dalam menjaga lingkungan dari kebakaran,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah proaktif ini, BPBD Kabupaten Muaro Jambi berharap dapat mengurangi risiko dan dampak kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau, serta melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network