Jambi – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Provinsi Jambi tahun ini melonjak tinggi. Hingga pekan ke-35, tercatat 167.148 kasus atau hampir menyamai angka total tahun 2024 yang mencapai sekitar 200 ribu kasus.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, Dini Silvia, menyebut tren ISPA masih berpotensi naik karena tahun 2025 masih menyisakan 17 minggu.
“Trennya meningkat. Padahal masih ada 17 minggu tersisa hingga akhir tahun,” kata Dini, Sabtu (13/9/2025).
ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas hingga ke bronkus. Masa sakitnya rata-rata berlangsung 7 sampai 10 hari.
Meski dianggap penyakit ringan, Dini mengingatkan ISPA bisa berkembang menjadi infeksi paru-paru jika tidak ditangani dengan baik. “Kalau tidak ditangani serius, ISPA bisa berlanjut menjadi infeksi paru-paru. Karena itu pencegahan sejak dini sangat penting,” ujarnya.
Dini menjelaskan, ada banyak faktor penyebab meningkatnya kasus ISPA di Jambi:
- Paparan virus dan kualitas udara buruk,
- Perubahan suhu ekstrem,
- Asap rokok,
- Paparan kabut asap kebakaran hutan.
“Alhamdulillah tahun ini kabut asap tidak sampai mengkhawatirkan, tapi tetap berpengaruh terhadap kualitas udara kita,” tambahnya.
Selain itu, pola hidup juga memengaruhi ketahanan tubuh. Konsumsi makanan berminyak, minuman dingin, dan kurangnya gizi membuat tubuh lebih rentan. Kelompok bayi, balita, dan lansia menjadi yang paling mudah terserang ISPA.
Dari data Dinkes Provinsi Jambi, Kota Jambi mendominasi jumlah kasus dengan 48.271 kasus. Berikut distribusi kasus ISPA hingga pekan ke-35:
- Kota Jambi: 48.271 kasus
- Muaro Jambi: 16.297 kasus
- Tebo: 15.835 kasus
- Tanjab Barat: 15.444 kasus
- Merangin: 15.270 kasus
- Sarolangun: 12.709 kasus
- Batang Hari: 12.408 kasus
- Tanjab Timur: 9.610 kasus
- Bungo: 7.742 kasus
- Kerinci: 7.299 kasus
- Sungai Penuh: 6.263 kasus
Dinkes Jambi mengimbau masyarakat menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, memperbanyak asupan gizi, serta mengurangi paparan polusi udara.
“Pencegahan sejak dini jauh lebih penting. Jangan sampai penyakit ringan berubah menjadi penyakit serius,” pungkas Dini.(*)
Comments
Hi, I really enjoyed your…
Hi, I really enjoyed your post — it gave me some new perspectives on my posts.
It also reminded me of a few related resources I’ve been reading lately:
Research Paper on Algorithmic Bias Prevention Strategies
Case Study: Implementing Fairness in Recommendation Systems
Data Ethics in Digital Platforms: A Critical Analysis
Would love to hear your thoughts on these as well!
Add new comment