Muara Sabak – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kembali menegaskan komitmennya dalam membuka akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Setelah sukses menjalankan program Sekolah Rakyat dengan fasilitas sementara, kini Pemkab menyiapkan lahan seluas 8,5 hektare di Desa Suka Maju, Kecamatan Geragai, tepatnya di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM), untuk pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat.
Kepala Bidang Jaminan Sosial Dinas Sosial dan PPPA Tanjabtim, Irpaidi, menjelaskan bahwa tahapan administrasi lahan sudah dilakukan. Pemecahan sertifikat telah ditempuh, survei lapangan dikerjakan oleh Satker PUPR Provinsi Jambi, hingga identifikasi awal analisis lingkungan juga telah dimulai. Semua langkah ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) yang menjadi syarat pembangunan.
“Proses ini memang membutuhkan waktu, namun secara bertahap sedang kita jalankan. Pemkab sudah menyiapkan lahan, sementara pembangunan fisik akan menggunakan alokasi APBN. Kita berharap Kementerian Pekerjaan Umum segera merealisasikan pembangunan ini,” kata Irpaidi, Sabtu (6/9/2025).
Saat ini, kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan menumpang di gedung Diklat. Namun kondisi itu jelas tidak dapat dijadikan solusi jangka panjang. Kehadiran gedung permanen dianggap sangat penting untuk memberikan ruang belajar yang lebih layak dan kondusif.
“Jika gedung permanen selesai dibangun, seluruh siswa akan dipindahkan ke lokasi baru. Harapannya, proses belajar mengajar bisa berjalan lebih maksimal,” imbuhnya.
Sekolah Rakyat ini didesain untuk menampung anak-anak dari keluarga kategori sangat miskin (Desil 1 dan Desil 2). Selain itu, anak-anak berprestasi baik akademik maupun non-akademik yang berasal dari keluarga kurang mampu juga akan diprioritaskan.
Menurut Irpaidi, program ini merupakan upaya nyata pemerintah untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan memperoleh pendidikan yang layak tanpa terkendala faktor ekonomi.
“Intinya, Sekolah Rakyat hadir agar tidak ada lagi anak-anak di Tanjabtim yang putus sekolah hanya karena persoalan ekonomi. Kita ingin memastikan mereka tetap punya masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Selain menjadi solusi di bidang pendidikan, keberadaan Sekolah Rakyat permanen di kawasan KTM Geragai juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wilayah. Dengan adanya pusat pendidikan baru, kawasan ini berpotensi tumbuh menjadi pusat kegiatan sosial sekaligus ekonomi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Tanjabtim optimistis, apabila pembangunan rampung, Sekolah Rakyat akan menjadi program unggulan daerah yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sekaligus menekan kesenjangan sosial di bidang pendidikan.
“Sekolah Rakyat bukan hanya sekolah, tetapi simbol keseriusan Pemkab dalam memperjuangkan hak dasar warga. Pendidikan adalah jalan keluar dari lingkaran kemiskinan,” pungkas Irpaidi.(*)
Add new comment