BATANG HARI – Pemerintah Kabupaten Batang Hari melalui Dinas Pertanian dan Peternakan menargetkan pelaksanaan program replanting perkebunan sawit seluas 3.000 hektar pada tahun 2025. Namun, hingga awal Agustus ini, realisasi baru mencapai 2.000 hektar pengajuan dari kelompok tani, baik secara swadaya maupun lewat mitra.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Batang Hari, Abi Pane, menjelaskan proses saat ini masih dalam tahap pemberkasan dan verifikasi. Sejumlah kelompok tani tengah menyiapkan dokumen persyaratan sekaligus mencari bibit sawit unggul dari penangkar resmi.
“Masih ada sekitar 1.000 hektar lagi yang belum diajukan untuk replanting. Kita dorong kelompok tani agar segera memanfaatkan program ini,” ujar Abi Pane, Senin (1/8/2025).
Abi menegaskan pihaknya gencar melakukan sosialisasi di tingkat lapangan agar seluruh petani mengetahui manfaat program peremajaan sawit rakyat. Menurutnya, dari hasil sosialisasi sudah mulai terlihat respons positif.
“Beberapa kelompok sudah mengajukan tambahan usulan. Kita tinggal menunggu rekomendasi teknis dari Kementerian melalui Dirjen Perkebunan,” katanya.
Abi Pane menyatakan, apabila seluruh mekanisme berjalan lancar, target 3.000 hektar replanting dapat tercapai pada tahun ini. “Kalau ini sudah berjalan, kita optimis target bisa terpenuhi,” tandasnya.
Sebagai informasi, program replanting hanya berlaku bagi tanaman sawit yang berusia di atas 25 tahun atau sudah melewati batas usia produktif. Tanaman yang sudah tua umumnya memiliki produktivitas rendah dan rawan menurunkan hasil panen petani.
Program ini sendiri merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sekaligus mendukung ketahanan ekonomi masyarakat Batang Hari yang selama ini banyak bergantung pada komoditas sawit.(*)
Add new comment