Prof Sukendro Soroti Prestasi Jambi Menurun: Pembinaan Tidak Berkesinambungan, Anggaran Minim

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

Jambi – Pemateri kedua Diskusi Rabuan Series (D.R.S.) TAG Jambi, Rabu (27/8/2025), menghadirkan paparan dari Prof. Dr. Sukendro, M.Kes, AIFO bersama Yulfi Alfikri Noer, S.IP., M.AP. Dalam presentasinya, Sukendro menyoroti realitas pahit: prestasi olahraga Jambi belakangan ini cenderung menurun.

Menurutnya, ada banyak faktor penyebab. “Pembinaan tidak berkesinambungan, kinerja induk organisasi dan klub masih rendah, dedikasi pengurus dan pelatih kurang, event dan kesempatan berkompetisi minim, anggaran terbatas, sarana-prasarana tidak mencukupi, bahkan sering olahraga diurus orang yang bukan bidangnya,” tegas Sukendro.

Untuk mengubah kondisi itu, Sukendro menawarkan strategi konsolidasi internal KONI dengan penyusunan Grand Design Pembinaan Olahraga. Ia menekankan pentingnya pemetaan kekuatan dan kelemahan, transparansi tata kelola, serta fokus pada cabang olahraga unggulan. “Kita harus tingkatkan talent scouting dari sekolah dan klub, supaya pembinaan punya arah yang jelas dan terukur,” katanya.

Selain itu, ia menekankan perlunya program Pelatda berkelanjutan, sinergi dengan universitas, TNI/Polri, serta dukungan sponsor. Beasiswa dan lapangan kerja bagi atlet berprestasi juga menjadi prioritas agar mereka tidak kehilangan masa depan setelah pensiun.

Sukendro menyebut Pemprov Jambi menargetkan bisa masuk 13 besar di Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang. Untuk itu, Dispora dan KONI perlu menggelar Pelatda intensif dan mengembangkan cabang olahraga potensial sesuai karakteristik daerah.

“Harapan kita jumlah medali bisa meningkat, bukan hanya di cabor populer, tapi juga di cabang potensial yang sering luput dari perhatian,” jelasnya.

Meski potensi besar, Sukendro mengingatkan masih banyak tantangan: keterbatasan fasilitas, stadion yang tidak dimanfaatkan optimal, keterbatasan dana, dan kurangnya SDM profesional. Karena itu, strategi peningkatan prestasi harus berfokus pada tiga hal utama:

  1. Pembinaan atlet usia dini yang terstruktur.
  2. Revitalisasi fasilitas olahraga modern agar memenuhi standar kompetisi.
  3. Peningkatan kapasitas pelatih dan manajemen olahraga melalui sertifikasi.

Ia juga mendorong partisipasi swasta dan BUMD dalam sponsorship, MoU dengan universitas untuk fasilitas dan beasiswa, serta peran media pers dalam mengawal prestasi atlet. “Olahraga tidak bisa ditopang satu pihak saja. Harus ada sinergi kuat multi-stakeholder,” tutup Sukendro.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network