Tanjab Timur – Suasana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIB Muara Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mendadak riuh pada Selasa malam (26/8/2025). Puluhan petugas pengamanan bergerak menyisir setiap blok hunian warga binaan dalam razia mendadak yang digelar secara serentak.
Operasi malam itu bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk keseriusan pihak lapas untuk menjaga agar lingkungan pemasyarakatan tetap aman, tertib, dan steril dari barang-barang berbahaya yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).
Dipimpin langsung oleh jajaran pengamanan, razia dilakukan dengan sistematis. Petugas memeriksa setiap kamar tanpa terkecuali. Lemari pakaian dibuka satu per satu, tempat tidur diangkat, bahkan sudut-sudut sempit yang rawan dijadikan tempat penyembunyian barang juga tak luput dari pemeriksaan.
Petugas bekerja cepat, namun tetap teliti. Setiap barang yang ditemukan dicatat, sementara penghuni kamar diminta tenang dan kooperatif selama pemeriksaan berlangsung.
Hasilnya, sejumlah barang yang tidak seharusnya berada di blok hunian berhasil diamankan. Antara lain:
- Kipas angin yang bisa dimodifikasi dan berpotensi membahayakan,
- Botol parfum kaca yang rawan pecah dan disalahgunakan,
- Pemantik api,
- Paku yang bisa menjadi alat tajam.
Barang-barang tersebut kemudian didata dan disita untuk ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
Kepala Lapas Narkotika Muara Sabak menegaskan bahwa kegiatan razia seperti ini adalah wujud nyata komitmen pemasyarakatan untuk mencegah peredaran narkoba dan masuknya barang terlarang ke dalam lapas.
“Razia ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan Lapas yang bersih dari narkoba dan gangguan kamtib. Kami tidak akan memberi ruang bagi siapa pun, termasuk oknum, yang mencoba melanggar aturan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa razia mendadak akan terus digelar secara rutin maupun insidentil agar warga binaan benar-benar patuh terhadap tata tertib.
Langkah pengawasan ketat ini juga menjadi bagian dari implementasi program Back to Basics Pemasyarakatan yang dicanangkan Kementerian Hukum dan HAM. Program tersebut menekankan pentingnya kembali ke fungsi dasar pemasyarakatan, yaitu pembinaan dan pengawasan yang konsisten, untuk mencegah potensi pelanggaran sejak dini.
Dengan razia malam itu, pihak lapas berharap dapat memberi efek jera bagi warga binaan sekaligus memastikan lingkungan hunian tetap kondusif. “Kami ingin memberikan pesan kuat bahwa aturan harus dihormati dan ditaati,” ujar Kepala Lapas.
Selama operasi berlangsung, sebagian warga binaan tampak kooperatif dan mengikuti arahan petugas. Kondisi lapas tetap terkendali, tanpa ada perlawanan berarti. Hal ini menjadi catatan positif, bahwa pendekatan preventif bisa berjalan seiring dengan pembinaan.
Razia malam di Lapas Narkotika Muara Sabak bukan hanya sekadar aksi penyitaan barang, tetapi juga simbol bahwa institusi pemasyarakatan di daerah tetap siaga menjaga integritasnya. Upaya ini menjadi salah satu cara untuk meyakinkan publik bahwa lapas tidak boleh menjadi tempat berkembangnya praktik-praktik terlarang, terutama narkoba.
“Ini langkah kecil tapi penting untuk menjaga lapas tetap bersih, aman, dan kondusif,” pungkas Kepala Lapas.
Add new comment