Banjir Melanda Kerinci dan Sungai Penuh, Rumah Warga Amblas di Siulak

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
Ilustrasi JambiSATU.id

KERINCI - Minggu malam yang biasanya tenang berubah menjadi malam yang penuh kecemasan bagi warga Kerinci dan Sungai Penuh. Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada 7 Juli 2024 menyebabkan sejumlah sungai meluap, membanjiri rumah-rumah di sepanjang bantaran Sungai Batang Merao.

Desa Lubuk Suli di Kecamatan Depati Tujuh dan wilayah Kecamatan Siulak termasuk di antara yang paling parah terdampak. Namun, bencana tersebut mencapai puncaknya di Desa Tutung Bungkuk, Kecamatan Siulak, di mana satu rumah warga amblas akibat derasnya arus banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Jambu.

Kepala Desa Sungai Jambu, Jang Ibnu Basri, mengonfirmasi bahwa rumah milik Taufik (40 tahun) mengalami kerusakan parah. Luapan Sungai Jambu, yang terjadi karena penyumbatan lobang pembuangan, mengakibatkan setengah rumah Taufik amblas ke dalam air. Tidak hanya rumah, tempat usaha Taufik, yaitu cucian mobil yang terletak di samping rumahnya, juga turut tergerus banjir.

"Setengah rumah amblas, dan cucian mobil di samping rumah juga rusak parah," ujar Ibnu Basri saat diwawancarai. Menurutnya, estimasi kerugian dari kejadian ini lebih dari 4 juta rupiah. Ia segera melaporkan kejadian ini ke BPBD Kerinci dan meminta bantuan untuk membersihkan sungai yang tersumbat.

Kalak BPBD Kerinci, Dedi Andrizal, mengonfirmasi bahwa setelah hujan lebat, beberapa lokasi mengalami banjir parah, termasuk laporan dari Desa Tutung Bungkuk di Kecamatan Siulak. Tim Reaksi Cepat dari BPBD segera dikerahkan ke lokasi untuk membantu korban yang rumahnya amblas sekitar pukul 23.30 WIB pada Minggu tengah malam.

"Tim sudah turun ke lapangan untuk membantu korban dan membersihkan sungai yang tersumbat. Kami menggunakan alat berat dari PUPR untuk mempercepat proses pembersihan," kata Dedi Andrizal.

Saat ini, bantuan terus berdatangan ke wilayah yang terdampak banjir. Masyarakat setempat bekerja sama dengan petugas untuk membersihkan puing-puing dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh bencana tersebut. Para korban banjir berharap agar langkah-langkah pencegahan dapat lebih ditingkatkan ke depannya untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Taufik, yang kehilangan rumah dan tempat usahanya, berusaha tegar menghadapi cobaan ini. "Ini ujian bagi kami. Kami berharap bantuan terus mengalir dan segera bisa membangun kembali rumah serta usaha kami," ujar Taufik dengan mata berkaca-kaca.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Pemerintah daerah diharapkan dapat memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan upaya mitigasi bencana agar masyarakat tidak lagi menjadi korban banjir yang berulang setiap musim hujan.

Sementara itu, BPBD Kerinci terus memantau situasi dan bersiaga menghadapi kemungkinan adanya banjir susulan. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan segera melaporkan jika terjadi peningkatan debit air yang mencurigakan di wilayah mereka. Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk memulihkan kondisi dan membantu para korban yang terdampak.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network