Tanah Longsor di Tanjabtim Rusak 3 Rumah Warga, 10 Jiwa Terdampak

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

anjabtim – Tanah longsor menerjang kawasan Parit 6, RT 02, Dusun Jaya Abadi, Desa Mendahara Tengah, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada Jumat (8/8/2025) pukul 10.00 WIB. Peristiwa yang datang tanpa tanda itu membuat tiga rumah warga hancur dan satu gedung walet roboh, memaksa sedikitnya 10 jiwa bertahan dalam situasi darurat.

Rumah yang rusak berat milik Cakke, Selamit, serta pasangan Latif dan Bunga. Nyaris seluruh isi rumah ikut tertimbun karena warga tak punya cukup waktu untuk menyelamatkan barang.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, sebelum longsor terjadi, terdengar suara gemeretak di tanah dan tiang-tiang rumah. Dalam hitungan menit, sebagian permukaan lahan di tepi pemukiman amblas ke dalam parit besar.

“Warga sempat teriak-teriak minta keluar, tapi barang-barang sudah tak bisa diangkat. Semua panik,” tutur Nurhidayah, Kepala Desa Mendahara Tengah.

Peristiwa ini juga merusak satu unit gedung walet yang menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga.

Camat Mendahara Ilir, Junaidi, mengungkapkan bahwa laporan pertama diterima kurang dari 30 menit setelah kejadian. Tim kecamatan bersama perangkat desa langsung berkoordinasi dengan BPBD, Dinas Sosial, dan Polsek Mendahara.

“Kami sudah bergerak cepat. Fokus utama saat ini adalah mengevakuasi warga, memastikan tidak ada korban jiwa, dan mengamankan lokasi dari potensi longsor susulan,” ujarnya.

Kapolsek Mendahara, Iptu Syafriwal, menambahkan bahwa pihaknya menerjunkan personel untuk membantu warga mengungsi dan mengamankan jalur masuk ke area terdampak.

BPBD Tanjabtim mengingatkan, Desa Mendahara Tengah berada di wilayah yang rawan pergerakan tanah, terutama di musim hujan. Struktur tanah yang labil dan adanya saluran air besar di sekitar pemukiman menjadi faktor pemicu.

Petugas kini memantau tanda-tanda retakan baru dan pergeseran tanah. Warga diimbau untuk menjauh dari lereng atau bantaran parit besar setidaknya dalam radius 50 meter hingga kondisi dinyatakan aman.

Selain kehilangan rumah, sebagian korban juga kehilangan sumber penghasilan. Gedung walet yang roboh dimiliki oleh salah satu korban yang selama ini bergantung pada hasil panen sarang walet untuk membiayai kebutuhan keluarga.

“Kami tidak hanya kehilangan rumah, tapi juga tempat mencari nafkah. Entah bagaimana nanti kami memulai lagi,” ungkap salah satu korban, Latif, dengan mata berkaca-kaca.

Dinas Sosial menyiapkan bantuan darurat berupa tenda, selimut, makanan siap saji, dan perlengkapan kebutuhan dasar. Selanjutnya, pemerintah daerah akan mengkaji kemungkinan relokasi bagi warga yang rumahnya tidak layak huni lagi akibat bencana.

“Kalau memang lokasi ini tidak aman, kita akan upayakan lahan relokasi. Keselamatan warga jadi prioritas,” tegas Junaidi.

Hingga Jumat sore, hujan masih berpotensi turun di wilayah Mendahara dan sekitarnya. Aparat dan relawan berjaga di lokasi untuk mengantisipasi longsor susulan.

Warga di seluruh kawasan rawan longsor di Tanjabtim diingatkan untuk waspada terhadap tanda-tanda awal seperti retakan tanah, pohon miring, atau suara runtuhan dari dalam tanah.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network