Sarolangun – Dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Sarolangun, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat mulai menyalurkan bantuan susu bergizi bagi anak-anak penderita stunting. Program yang menyasar langsung ke kelompok rentan ini digelontorkan selama tiga bulan berturut-turut dengan total anggaran mencapai Rp40 juta.
Penyaluran bantuan ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah daerah melalui Baznas Sarolangun dalam mendukung agenda nasional percepatan penurunan stunting, sekaligus bentuk kepedulian terhadap hak tumbuh kembang anak-anak di Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko.
Ketua Baznas Kabupaten Sarolangun, Ahmad Zaidan, menyebutkan bahwa program ini menyasar sebanyak 22 anak dari berbagai kecamatan yang telah terverifikasi sebagai penderita stunting. Setiap anak akan mendapatkan distribusi susu bernutrisi yang dijadwalkan diberikan secara berkala selama tiga bulan ke depan.
“Bantuan ini bersumber dari dana zakat dan infak yang dikumpulkan masyarakat. Totalnya sebesar Rp40 juta untuk membantu 22 anak penderita stunting di seluruh wilayah Sarolangun. Ini bentuk nyata kepedulian kita terhadap masa depan generasi daerah,” ujar Ahmad Zaidan, Rabu (30/7/2025).
Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi persoalan serius di sejumlah wilayah Jambi, termasuk Sarolangun. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, angka stunting di Sarolangun masih berada di atas angka rata-rata provinsi, terutama di daerah pedesaan dan pinggiran.
Ahmad Zaidan mengatakan, penyaluran bantuan ini dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan pendampingan. “Kami bekerja sama dengan pihak Puskesmas dan kader Posyandu di lapangan, agar distribusi susu benar-benar sampai ke anak yang membutuhkan,” jelasnya.
Baznas juga menggandeng tokoh agama dan relawan setempat agar program ini tidak hanya sebatas pembagian logistik, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan edukasi gizi keluarga.
“Kami ingin program ini berdampak bukan hanya secara fisik, tapi juga mengedukasi orang tua agar lebih peduli terhadap kebutuhan nutrisi anak,” tambah Zaidan.
Gagasan program ini diapresiasi oleh berbagai pihak. Sejumlah warga mengaku bersyukur karena anak mereka mendapat bantuan gizi tambahan di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.
“Anak saya sudah dua kali dapat susu dari program Baznas ini. Alhamdulillah ada perubahan, makannya jadi lebih lahap,” kata Nurbaiti, warga Kecamatan Pauh.
Ke depan, Baznas Sarolangun berharap intervensi sosial ini bisa diperluas ke kelompok usia ibu hamil dan balita lainnya. “Jika anggaran zakat dan infak masyarakat terus meningkat, kita bisa lanjutkan program ini bahkan dengan cakupan lebih luas,” ujar Ahmad Zaidan.
Dia juga mengajak masyarakat yang memiliki kelebihan rezeki untuk mempercayakan penyaluran zakat dan infak kepada Baznas, agar dapat lebih banyak membantu kelompok rentan dan menjadi solusi nyata dalam menurunkan angka stunting di Sarolangun.(*)
Add new comment