Jambi – Tiga pejabat negara sekaligus, Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati, mendarat di Jambi, Rabu pagi (30/07/2025), dalam kunjungan kerja khusus untuk memantau langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mulai mengkhawatirkan di Provinsi Jambi.
Rombongan mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi sekitar pukul 10.30 WIB, dan langsung disambut oleh Gubernur Jambi Al Haris, Kapolda Jambi, Danrem, serta unsur Forkopimda lainnya.
Menurut Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jambi, Edi Kusmiran, Menteri LH bersama Kepala BNPB dan BMKG dijadwalkan langsung bergerak ke lokasi pemantauan Karhutla di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.
“Pemantauan dilakukan melalui udara, didampingi langsung oleh Gubernur, Kapolda, dan Danrem,” jelas Edi Kusmiran.
Tak hanya inspeksi lapangan, ketiganya juga memimpin rapat koordinasi darurat bersama Gubernur Jambi, Forkopimda, dan seluruh Kepala Daerah se-Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur.
Rapat tersebut difokuskan untuk membahas langkah cepat dan terpadu dalam menangani potensi krisis Karhutla, termasuk penguatan early warning system, koordinasi lintas daerah, hingga langkah preventif berbasis prediksi cuaca BMKG.
Selain itu, pemantauan Posko Crisis Management Center (CMC) Karhutla juga masuk dalam agenda kunjungan. Lokasi posko berada di area Bandara Lama, yang menjadi pusat komando penanggulangan Karhutla Jambi.
“Menteri LH akan mengecek kesiapan personel, logistik, serta integrasi data antara Posko CMC daerah dan pusat,” tambah Edi Kusmiran.
Sebagaimana diketahui, Provinsi Jambi termasuk wilayah yang masuk zona siaga tinggi Karhutla pada Juli–Agustus 2025, terutama wilayah Muaro Jambi, Tanjab Timur, dan sebagian Bungo. BMKG sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan dini hotspot meningkat, seiring intensitas angin kering dari selatan.
Gubernur Al Haris dalam pernyataannya menyambut baik kehadiran tiga pejabat pusat tersebut, sebagai bentuk keseriusan pemerintah pusat dalam mencegah terulangnya bencana asap besar seperti tahun 2019.
“Kita siap bersinergi dan langsung menindaklanjuti arahan pusat. Tahun ini, Karhutla harus kita tekan semaksimal mungkin,” kata Al Haris.
Kunjungan tiga pejabat strategis ini dinilai publik sebagai sinyal serius bahwa isu Karhutla tak lagi bisa ditangani setengah hati. Pengendalian udara, pengawasan hotspot, hingga penegakan hukum di lapangan akan menjadi sorotan ke depan.(*)
Add new comment