Waspada DBD Jambi! Kasus 2025 Tembus 857, Kota Jambi Tertinggi, Sungai Penuh Terendah

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

JAMBI – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jambi selama Januari hingga Juni 2025 menunjukkan angka yang tak kunjung surut. Berdasarkan data resmi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, total kasus tercatat sebanyak 857 orang terjangkit, menyamai jumlah tahun lalu di periode yang sama.

Peringatan ini datang saat suhu udara Jambi kian menghangat dan hujan mulai turun sporadis—kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Saprimail, kasus tertinggi ditemukan di Kota Jambi dengan 319 kasus, atau hampir 40% dari total keseluruhan kasus di provinsi ini. Angka ini mengungguli wilayah lain secara signifikan.

Berikut rincian sebaran kasus DBD Jambi Januari–Juni 2025:

Kabupaten/KotaJumlah Kasus
Kota Jambi319
Batanghari83
Tanjung Jabung Barat67
Merangin64
Tanjung Jabung Timur58
Sarolangun53
Bungo52
Tebo48
Muaro Jambi42
Kerinci41
Sungai Penuh30
Total857

“Kasus terbanyak tetap terjadi di Kota Jambi. Ini jadi sinyal keras bagi masyarakat dan pemerintah untuk memperketat upaya pencegahan, terutama jelang musim hujan,” ujar Saprimail saat dikonfirmasi JambiLink, Selasa (22/7/2025).

Saprimail menegaskan bahwa satu-satunya cara paling efektif menghindari DBD adalah dengan gerakan 3M Plus, yakni:

  1. Menguras: Bersihkan secara rutin tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, dan toren.
  2. Menutup: Tutup rapat wadah air agar nyamuk tidak bertelur.
  3. Mendaur ulang: Singkirkan atau manfaatkan barang bekas seperti kaleng, botol, dan ban yang bisa menampung air hujan.

PLUS:

  • Menabur larvasida di tempat air yang sulit dikuras
  • Memasang kawat nyamuk di jendela/ventilasi
  • Tidur memakai kelambu
  • Menghindari gigitan nyamuk dengan lotion anti-nyamuk

“Kebersihan lingkungan jadi kunci. Jangan beri celah bagi nyamuk berkembang biak. Tempat sekecil tutup botol pun bisa jadi sarang jentik,” tegasnya.

Dinas Kesehatan juga meminta warga untuk tidak menunda pemeriksaan jika mengalami demam tinggi selama dua hari berturut-turut. Penanganan DBD akan efektif jika dilakukan cepat sejak fase awal infeksi.

Gejala-gejala DBD antara lain:

  • Demam tinggi mendadak (39–41°C)
  • Sakit kepala dan nyeri otot hebat
  • Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan
  • Bintik merah di kulit (akibat trombosit menurun)
  • Mimisan, gusi berdarah, tinja hitam (fase perdarahan)
  • Perut membesar, kesulitan bernapas (fase kritis)

“Jika sudah muncul tanda-tanda di atas, jangan ditunda. Segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit. Diagnosis laboratorium sangat penting,” kata Saprimail.

Meski Dinkes Provinsi Jambi belum merilis angka kematian resmi 2025, data internal Kota Jambi mencatat sedikitnya empat pasien meninggal akibat DBD selama semester pertama 2025. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan lansia.

Untuk mencegah perluasan kasus, Dinas Kesehatan Provinsi telah mengaktifkan tim surveilans, fogging reaktif, dan pelatihan kader jumantik (juru pemantau jentik) di sekolah, RT, dan kantor.

BMKG memperkirakan intensitas hujan akan meningkat di Jambi mulai akhir Agustus hingga Oktober 2025. Maka, pencegahan harus dimulai sekarang, bukan saat kasus sudah melonjak.

“Bersih-bersih selokan, bak mandi, dan halaman rumah itu bukan urusan petugas saja, tapi semua warga. Kalau terlambat, anak-anak kita yang jadi korban,” pungkas Saprimail.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network