MUARA BULIAN – Pemerintah pusat secara resmi meluncurkan 80.000 Koperasi Merah Putih secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin (21/7/2025). Peluncuran yang dilakukan secara nasional ini juga diikuti oleh Bupati Batang Hari, Muhammad Fadhil Arief, bersama seluruh jajaran dari 110 desa dan 14 kelurahan di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi.
Kegiatan dilaksanakan secara video conference yang terhubung dengan pusat peluncuran nasional di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, dan diikuti oleh kepala daerah se-Indonesia.
Dalam keterangannya, Bupati Fadhil Arief menegaskan bahwa peluncuran koperasi ini tidak sekadar simbolis, tetapi harus dibarengi dengan kesadaran strategis dalam memetakan potensi wilayah masing-masing sebelum menentukan arah unit usaha.
“Koperasi Merah Putih ini bukan sekadar nama. Ini adalah alat untuk menggerakkan ekonomi masyarakat desa. Tapi harus berbasis pada potensi nyata. Jangan asal buka usaha tanpa arah,” ujar Fadhil.
Ia meminta setiap desa dan kelurahan memanfaatkan koperasi sebagai alat pembuka usaha rakyat dan pengungkit ekonomi desa, dengan tetap menjunjung prinsip gotong royong dan keberlanjutan.
Bupati juga menyampaikan bahwa Kabupaten Batang Hari telah menyelesaikan pembentukan kelembagaan Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah administratif, yakni 110 desa dan 14 kelurahan.
“Struktur kelembagaan sudah siap. Sekarang tinggal bagaimana kita operasikan koperasi ini dengan benar dan menyentuh kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Sektor usaha koperasi merah putih di Batang Hari diharapkan dapat mencakup:
- Distribusi sembako dan kebutuhan pokok
- Penyaluran alat dan bahan pertanian
- Pangkalan LPG dan pupuk subsidi
- Simpan pinjam dan layanan keuangan mikro
- Unit produksi pangan lokal dan hasil kebun
Fadhil berharap koperasi ini dapat menjadi fondasi ekonomi desa yang baru dan mandiri. Ia juga menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk terus melakukan pendampingan kelembagaan dan pembinaan teknis kepada seluruh pengurus koperasi yang telah terbentuk.
“Dengan koperasi, warga bisa berbelanja, menjual, menabung, bahkan membangun bersama. Ini awal dari ekonomi rakyat yang berdaulat,” pungkasnya.(*)
Add new comment