Kuala Tungkal – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Hermansyah, mengingatkan agar pembentukan Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan tidak berbenturan langsung dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah lebih dulu ada. Hal ini disampaikannya saat Rapat Konsolidasi Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih, Senin (7/7/2025), di Aula Pola Utama Kantor Bupati.
“Harus diperjelas sejak awal peran dan bidang usahanya. Jangan sampai koperasi dan BUMDes bersaing di tempat yang sama, karena tujuannya sama-sama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” tegas Hermansyah.
Ia menekankan bahwa keberadaan koperasi harus menjadi penguatan, bukan justru sumber konflik atau tumpang tindih dalam skema usaha desa.
Sekda juga menekankan pentingnya pengembangan usaha koperasi yang berbasis kearifan lokal. Menurutnya, koperasi yang tidak relevan dengan karakter wilayah akan sulit berkembang dan hanya bertahan di fase awal.
“Koperasi tidak boleh hanya didirikan tanpa strategi keberlanjutan. Kalau SDM-nya lemah, koperasi hanya akan kuat di awal lalu mandek di tengah jalan. Maka pelatihan dan pendampingan harus jadi fokus kita,” katanya.
Ia menyarankan agar pengelola koperasi diberikan pelatihan secara terstruktur dan berkelanjutan. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan koperasi dalam jangka panjang.
Hermansyah juga mengingatkan pentingnya peran Satgas dalam melakukan pemantauan di lapangan. Evaluasi rutin dan komunikasi aktif dengan perangkat daerah melalui camat dianggap sebagai pendekatan paling efektif untuk menyelesaikan berbagai kendala.
“Camat kita minta menjadi koordinator wilayah. Satgas harus menjalin komunikasi aktif untuk menyelesaikan hambatan secara cepat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor diperlukan untuk menciptakan sinergi antara koperasi, BUMDes, dan pemerintah desa, agar semua program berjalan harmonis dan saling melengkapi.
Dalam rapat tersebut juga dipaparkan progres pembentukan koperasi yang saat ini telah berjalan di beberapa desa percontohan. Model ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan koperasi di desa-desa lain, dengan memperhatikan karakteristik wilayah dan kebutuhan masyarakat.
Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis lokal, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menargetkan agar Koperasi Merah Putih menjadi motor penggerak ekonomi desa, tanpa menegasikan peran BUMDes yang sudah berjalan lebih dahulu. (*)
Add new comment