Dua Nama Lolos, KONI Jambi Siap Hadapi Musorprovlub Panas

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
Ist

Jambi – Tahapan menuju pucuk pimpinan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi periode 2025–2029 mulai memasuki babak penentuan. Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) resmi mengumumkan dua kandidat yang lolos verifikasi sebagai bakal calon Ketua Umum KONI Jambi. Mereka adalah Mat Sanusi dan Zuwanda.

Namun, di balik angka-angka dan dokumen yang sah, muncul pertanyaan publik: benarkah proses ini benar-benar selektif? Atau hanya sekadar formalitas untuk pertarungan yang sudah ditentukan sebelumnya?

Ketua TPP, Eman Sumusi, menyampaikan bahwa dua nama yang lolos telah memenuhi seluruh syarat administratif. "Dukungan dari KONI Kabupaten/Kota dan cabor sudah kita verifikasi. Untuk Mat Sanusi, didukung oleh 3 KONI kabupaten/kota dan 27 dari 30 cabor yang sah. Sedangkan Zuwanda didukung oleh 8 KONI kabupaten/kota dan 22 dari 24 cabor yang sah," katanya dalam konferensi pers resmi, Sabtu siang (28/6/2025).

Namun, publik mencatat adanya empat cabor yang memilih abstain, sebuah indikasi menarik bahwa dinamika di balik layar masih cair dan belum sepenuhnya solid.

Dinamika politik olahraga di Jambi bukan cerita baru. KONI kerap kali jadi ladang kompromi antara kepentingan birokrasi, elite olahraga, dan para pemain lama. Dukungan yang sah di atas kertas kadang tak selalu mencerminkan loyalitas yang nyata di arena Musorprovlub.

"Yang kami lihat dari luar, ini bukan cuma pertarungan visi, tapi juga siapa yang lebih lihai meramu koalisi," ujar salah satu pengurus cabor yang enggan disebut namanya.

Kedua kandidat dijadwalkan akan memaparkan visi-misi secara terbuka dalam forum Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) pada 30 Juni 2025 di Aula Ratu Duo Hotel, pukul 16.00 WIB.

TPP memastikan format pemaparan dilakukan secara offline dan online, memberi ruang publik untuk ikut menilai isi dan kedalaman gagasan kedua calon.

Namun, sebagian pelaku olahraga menyangsikan apakah visi akan cukup dominan dalam menentukan arah pilihan. "Yang dominan bukan gagasan, tapi siapa yang punya akses ke suara. Itu realitasnya," kata seorang mantan pengurus KONI provinsi.

Dengan anggaran miliaran dan peran strategis dalam pembinaan olahraga, KONI Jambi butuh lebih dari sekadar ketua. Ia butuh arsitek sistem pembinaan jangka panjang, yang berani mengubah pola "proyek event" menjadi industri prestasi.

Pertanyaannya sekarang: apakah Musorprovlub ini akan melahirkan pemimpin perubahan atau sekadar melanggengkan tradisi akomodasi dan kompromi?

Jawabannya akan terungkap pada 30 Juni nanti. Tapi publik sudah mulai mencatat, mengamati, dan menagih: olahraga Jambi harus naik kelas – dari lapangan janji ke podium prestasi.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network