Gubernur Jambi, Al Haris, meninjau langsung progres pembangunan jalan khusus batubara yang dibangun oleh PT Inti Bangun Sarana (IBS), Senin (16/6). Jalan tersebut membentang sepanjang 72 kilometer dari Desa Tenam, Batanghari, hingga ke perbatasan Desa Sungai Rotan, Kecamatan Mandiangin, Sarolangun.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur turut menjajal langsung jalur hauling menggunakan kendaraan roda empat. Ia memastikan bahwa saat ini progres pembangunan telah mencapai 90 persen, dan menjadi salah satu proyek strategis untuk mengurangi beban lalu lintas di jalan umum akibat aktivitas angkutan batubara.
“Kita sudah melintasi langsung jalan hauling batubara dari Tenam. Jalurnya sudah tembus 72 Km, tinggal menunggu penyelesaian jembatan di atas Sungai Tembesi dan dua underpass,” kata Al Haris.
Jembatan yang tengah dibangun di atas Sungai Tembesi menjadi komponen vital dalam menghubungkan jalur hauling hingga ke mulut tambang di kawasan Mandiangin. Nilai investasi jembatan ini disebut mencapai Rp60 miliar, dan ditargetkan rampung akhir Juli 2025.
“Jika ini selesai, batubara tidak akan lagi lewat Tembesi. Dari sini langsung ke Tenam,” tambah Gubernur.
Sisa jalur sepanjang 29 Km masih menunggu proses administrasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH). Namun demikian, Al Haris menilai PT IBS telah menunjukkan keseriusan dan komitmen penuh dalam pembangunan jalan khusus ini.
“Mereka memilih jalur yang aman, meratakan bukit-bukit agar truk batubara bisa melintas. Proyek ini tidak mudah, tapi mereka rawat dan benahi terus,” kata Al Haris.
Pembangunan jalan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah provinsi dalam menyelesaikan permasalahan sosial dan keselamatan pengguna jalan umum yang selama ini terdampak aktivitas truk batubara di lintas Tembesi – Muara Bulian – Muaro Jambi.
Al Haris menegaskan bahwa kehadiran jalan khusus ini menjadi solusi jangka panjang untuk konflik jalan umum yang selama ini kerap menimbulkan kecelakaan, kemacetan, dan keluhan warga.
“Ini bukan sekadar infrastruktur logistik, tapi juga menyangkut keselamatan publik. Kita ingin masyarakat kembali nyaman menggunakan jalan umum tanpa risiko truk batubara,” tegasnya.
Dengan peninjauan ini, Gubernur memastikan bahwa proyek jalan hauling batubara sudah pada tahap akhir, dan akan segera menjadi simbol nyata integrasi pemerintah-swasta dalam menyelesaikan persoalan prioritas daerah.(*)
Add new comment