JAKARTA – Kenaikan harga minyak dunia yang dipicu eskalasi konflik Timur Tengah antara Israel dan Iran belum berdampak langsung terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Pertamina dan sejumlah operator swasta seperti Shell, bp, dan Vivo, tercatat masih mempertahankan harga BBM pada level awal Juni 2025.
Berdasarkan pantauan redaksi pada Senin, 16 Juni 2025, tidak terdapat perubahan signifikan harga BBM di berbagai SPBU di Indonesia. Kendati harga minyak mentah global menunjukkan tren naik dalam beberapa hari terakhir, otoritas pengelola BBM nasional belum melakukan penyesuaian tarif.
Harga BBM di SPBU Pertamina per 16 Juni 2025:
- Pertalite: Rp10.000/liter
- Solar Subsidi: Rp6.800/liter
- Pertamax: Rp12.100/liter
- Pertamax Turbo: Rp13.050/liter
- Pertamax Green: Rp12.800/liter
- Dexlite: Rp12.740/liter
- Pertamina Dex: Rp13.200/liter
🛢️ Harga BBM di SPBU Shell:
- Shell Super: Rp12.370/liter
- V-Power: Rp12.840/liter
- V-Power Diesel: Rp13.250/liter
- V-Power Nitro+: Rp13.070/liter
Harga BBM di SPBU bp:
- BP Ultimate: Rp12.840/liter
- BP 92: Rp12.370/liter
- BP Ultimate Diesel: Rp13.250/liter
Harga BBM di SPBU Vivo:
- Revvo 90: Rp12.260/liter
- Revvo 92: Rp12.340/liter
- Revvo 95: Rp12.810/liter
- Diesel Primus Plus: Rp13.210/liter
Meskipun harga minyak mentah dunia telah melonjak akibat ketegangan geopolitik, pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM tampaknya memilih untuk mempertahankan stabilitas harga domestik demi menjaga daya beli masyarakat.
Menurut pengamat energi, penundaan kenaikan harga BBM bisa jadi merupakan strategi fiskal dalam menghadapi inflasi dan menjaga stabilitas konsumsi masyarakat menjelang kuartal III 2025.
“Pemerintah kemungkinan sedang menahan kenaikan harga BBM karena efeknya sangat langsung ke inflasi dan daya beli. Apalagi dalam suasana pasca-Lebaran dan menjelang tahun anggaran baru,” jelas ekonom energi Universitas Indonesia, Dr. Ridwan Ansyah.
Kendati masih stabil, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga BBM dalam waktu dekat jika harga minyak mentah global terus meningkat. Pemerintah diharapkan segera mengkomunikasikan jika ada rencana penyesuaian harga agar tidak memicu gejolak sosial.(*)
Add new comment