Jakarta — Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat tren penurunan harga pada sejumlah komoditas pangan strategis di pasar nasional. Dalam rilis resmi yang diakses Jumat pagi, tercatat harga bawang merah dan cabai rawit mengalami koreksi tipis namun konsisten, diikuti oleh sejumlah bahan pokok lainnya.
Harga bawang merah per 13 Juni 2025 tercatat di level Rp39.272/kg, turun dari hari sebelumnya yang berada di Rp40.273/kg. Sementara itu, cabai rawit merah mengalami penurunan dari Rp51.518/kg menjadi Rp48.642/kg, menunjukkan adanya tekanan pasokan di tingkat petani maupun rantai distribusi.
Tak hanya itu, cabai merah besar dan keriting juga mengalami penurunan signifikan. Cabai merah keriting turun ke angka Rp42.905/kg, dari sebelumnya Rp45.289/kg, sedangkan cabai merah besar terkoreksi dari Rp48.032/kg menjadi Rp45.130/kg.
Penurunan juga tercermin pada harga minyak goreng. Harga minyak goreng kemasan kini berada di kisaran Rp20.645/liter, lebih rendah dari hari sebelumnya Rp20.835/liter. Minyak goreng curah berada di angka Rp17.531/liter, dan Minyakita turun tipis menjadi Rp17.374/liter.
Beberapa komoditas lain yang mengalami penyesuaian harga di antaranya:
- Beras Premium: naik tipis ke Rp15.775/kg
- Beras Medium: turun menjadi Rp13.937/kg
- Beras SPHP Bulog: turun ke Rp12.478/kg
- Jagung untuk Peternak: turun menjadi Rp5.953/kg
- Kedelai Impor: turun menjadi Rp10.746/kg
- Bawang Putih Bonggol: kini Rp39.403/kg
Sementara pada sektor protein hewani dan pangan tambahan:
- Daging Ayam Ras: turun ke Rp34.748/kg
- Telur Ayam Ras: Rp28.972/kg
- Daging Sapi Murni: sedikit naik ke Rp135.790/kg
- Daging Kerbau Impor: turun ke Rp101.964/kg
- Daging Kerbau Lokal: turun menjadi Rp138.333/kg
- Ikan Kembung: naik ke Rp40.949/kg
- Ikan Tongkol: turun ke Rp33.682/kg
- Ikan Bandeng: kini Rp34.227/kg
- Tepung Terigu Curah: Rp9.686/kg
- Tepung Terigu Kemasan: naik ke Rp12.830/kg
- Garam Konsumsi: sedikit turun menjadi Rp11.589/kg
Menurut analis kebijakan pangan, penurunan harga ini merupakan bagian dari efek jangka pendek atas kebijakan stabilisasi pasokan dan harga pangan nasional yang digalakkan Bapanas bersama Bulog dan Kementerian Pertanian. Faktor lainnya meliputi panen raya di beberapa sentra produksi, normalisasi distribusi pasca-libur panjang, serta intervensi pasokan melalui program SPHP dan operasi pasar.
Bapanas menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan ketat terhadap harga komoditas utama guna mengantisipasi fluktuasi harga menjelang momentum Idul Adha, masa di mana permintaan pangan cenderung meningkat.
“Kami harap para pedagang dan pelaku usaha tetap menjunjung asas keadilan dalam penetapan harga, dan tidak melakukan spekulasi yang bisa merugikan masyarakat,” tegas juru bicara Bapanas dalam pernyataan tertulis.(*)
Add new comment