JAKARTA – Keputusan mengejutkan datang dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Tahun 2025, pemerinta%h resmi tidak membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Bagi sebagian orang, ini sekadar jeda administratif. Tapi bagi ribuan anak muda kelahiran 1990 dan 1991, ini adalah kabar duka yang tak sederhana—karena waktu tak bisa diulang.
Dalam pernyataan resmi di Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan 2025 yang digelar di Jakarta pada 22 Mei lalu, Menpan-RB Rini Widyantini menyampaikan bahwa seleksi CPNS tahun ini tidak akan dibuka.
“Tahun ini nampaknya belum bisa dibuka dulu, karena kita harus menata kembali bagaimana kebutuhannya,” ujarnya, sembari menjelaskan bahwa pemerintah masih fokus menyelesaikan proses seleksi CPNS 2024 dan PPPK yang molor hingga pertengahan tahun ini.
Batas usia pelamar CPNS adalah 35 tahun. Maka, bagi para pencari kerja kelahiran tahun 1990 dan 1991—yang selama ini bertahan, belajar, ikut bimbel, hingga mengulang ujian berkali-kali—tahun 2025 menjadi semacam garis akhir.
“Saya lahir 1991. Usia saya sekarang 34. Kalau tahun ini tidak buka, berarti saya gagal bukan karena tidak mampu, tapi karena sistem menghentikan langkah saya,” kata Rani, pejuang CPNS asal Surabaya yang telah ikut seleksi sejak 2021.
Keluhan seperti ini membanjiri media sosial. Di Twitter, X, dan TikTok, tagar #CPNS2025Ditiadakan dan #BatasUsia35 menjadi tempat pelampiasan aspirasi dan keputusasaan ribuan pejuang formasi negara.
Di sisi lain, pemerintah masih membuka jalur ASN melalui pendaftaran sekolah kedinasan seperti STAN, IPDN, STIN, dan lainnya. Namun jalur ini hanya terbuka bagi lulusan baru dengan batas usia lebih muda. Bagi mereka yang sudah bekerja, atau telah berulang kali ikut seleksi CPNS, opsi ini nyaris mustahil.
“Ini ibarat memberi pintu ke generasi muda, tapi menutup gerbang bagi yang sudah terlalu dekat dengan usia maksimal,” tulis seorang netizen dalam unggahan Instagram Story yang viral.
Pemerintah berdalih bahwa keputusan meniadakan CPNS tahun ini merupakan bagian dari penataan kembali struktur kebutuhan ASN nasional, menyongsong digitalisasi birokrasi, efisiensi jabatan, dan perampingan struktur kelembagaan.
Namun banyak pihak menganggap langkah ini tidak mempertimbangkan aspek keadilan sosial dan kondisi pengangguran terdidik yang makin tinggi pasca-pandemi.
Pemerintah memang menyebut bahwa formasi CPNS akan dibuka besar-besaran pada tahun 2026. Tapi belum ada kejelasan soal waktu pendaftaran, jumlah formasi, maupun kebijakan teknis lain dari KemenPAN-RB dan BKN.
Sementara waktu terus berjalan. Dan bagi sebagian generasi 90–91, 2025 adalah tahun penentuan terakhir—sebelum harapan itu lewat begitu saja.(*)
Add new comment