MERANGIN – Gubernur Jambi Al Haris kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan berbasis keagamaan, dengan menyambangi Pondok Pesantren Modern Al-Fatih yang terletak di kawasan Danau Pauh, Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Sabtu (31/5/2025).
Didampingi Ketua TP PKK Provinsi Jambi dan Ketua DPRD Merangin Muhammad Rifaldi, kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan upaya membangun semangat belajar para santri di lembaga pendidikan yang masih tergolong muda—baru berdiri sejak akhir 2021.
“Hari ini anak-anak tak perlu jauh ke kota, di kampung sudah ada SMP, SMA, bahkan pondok pesantren modern. Maka tak ada alasan untuk tidak sekolah. Pendidikan adalah bekal utama untuk menghadapi masa depan yang penuh persaingan,” tegas Al Haris dalam sambutannya.
Dalam suasana sejuk Danau Pauh yang dikelilingi hutan tropis dan kabut pagi, Al Haris menyampaikan pesan yang sarat makna: ilmu dan akhlak adalah pasangan tak terpisahkan dalam menyiapkan generasi pemenang.
“Di zaman ini, yang tampil sebagai pemenang adalah mereka yang tak hanya cerdas, tapi juga berakhlak. Maka belajarlah dengan sungguh-sungguh. Jangan lelah mencari ilmu, jangan lupa menjaga akhlak,” tambahnya disambut tepuk tangan para santri.
Ponpes Modern Al-Fatih, yang pembangunannya dimulai dari peletakan batu pertama oleh Gubernur Al Haris sendiri pada akhir 2021, kini sudah menjadi rumah bagi ratusan santri. Dalam waktu tiga tahun, pondok ini berkembang pesat—menjadi bukti kekuatan kolaborasi antara masyarakat, tokoh agama, dan dukungan pemerintah.
Gubernur mengaku bangga melihat perkembangan ponpes tersebut yang kini menjadi salah satu titik pendidikan unggulan di wilayah pegunungan Jambi.
“Saya melihat kesungguhan para pengurus pondok ini sejak awal. Mudah-mudahan Allah ridho dengan usaha ini. Saya percaya dari tempat inilah akan lahir generasi yang membawa cahaya untuk Jambi dan Indonesia,” ucap Al Haris.
Pimpinan Ponpes Al-Fatih juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jambi atas perhatian dan konsistensinya dalam mendorong kemajuan pendidikan Islam di daerah-daerah terluar.
“Alhamdulillah, berkat dukungan Pak Gubernur, pondok ini bisa berdiri dan berkembang. Kunjungan ini memberi semangat baru bagi kami semua,” ujarnya penuh syukur.
Kunjungan ini bukan sekadar agenda birokratis, melainkan momen refleksi dan inspirasi, bahwa investasi terbesar suatu bangsa bukan pada gedung atau jalan, melainkan pada jiwa-jiwa muda yang ditempa dengan ilmu dan iman. Di Jangkat, pada Sabtu itu, suara Gubernur bukan hanya terdengar oleh santri—tetapi juga oleh masa depan.
Add new comment