MUARA BULIAN – Pemerintah Kabupaten Batang Hari mulai meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak 36 personel disiagakan penuh guna mengantisipasi ancaman ini.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi mitigasi dini, mengingat wilayah Batang Hari termasuk kawasan dengan potensi titik panas (hotspot) yang tinggi saat musim kemarau tiba.
Pengelola Penanggulangan Bencana BPBD Batang Hari, Anwar, menjelaskan bahwa pola kerja saat ini sudah mulai diperketat. Petugas dibagi dalam tim yang setiap harinya disiagakan secara bergilir.
“Saat ini per regu disiapkan 12 personel, dan sistemnya bergilir. Tapi ketika masuk puncak musim kemarau, kita terapkan dinas 1x24 jam tanpa shift,” tegas Anwar, Kamis (29/5/2025).
BPBD juga telah menjalin sinergi dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di seluruh kecamatan. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam sistem deteksi dini titik api.
“Informasi pertama biasanya dari MPA, begitu mereka lapor, kita langsung bergerak ke lokasi untuk pemadaman dan pengamanan,” ungkap Anwar.
MPA selama ini menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya pencegahan karhutla, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau secara cepat.
Dalam keterangannya, Anwar juga mengingatkan seluruh petugas agar tetap sigap dan tidak lengah dalam menjalankan tugas di lapangan.
“Saya minta semua petugas tetap serius. Sekali lalai, bisa habis satu dusun terbakar. Karhutla ini bukan bencana biasa,” ujarnya.
Data Singkat Siaga Karhutla Batang Hari 2025
| Aspek | Keterangan |
|---|---|
| Jumlah Personel Siaga | 36 Orang |
| Pola Jaga | Shift, lalu 1x24 Jam saat puncak kemarau |
| Regu Harian | 3 Regu, 12 Personel/Regu |
| Mitra Deteksi | Masyarakat Peduli Api (MPA) |
| Fokus Lokasi | Semua kecamatan rawan karhutla |
Add new comment